Peran Perempuan dalam Meningkatkan Literasi Keuangan

Sabtu, 03 Desember 2022 - 11:48 WIB
Misalnya, di Denmark, pendidikan keuangan adalah mata pelajaran wajib bagi murid kelas 7 hingga kelas 9. Norwegia dan Swedia menggunakan pendekatan kepada remaja dengan memberikan pendidikan keuangan personal (personal finance) dengan tujuan untuk membantu remaja meraih pencapaian finansial yang relevan dengan kehidupan sehari-hari seperti membeli rumah dan mempersiapkan dana pensiun.

Dalam hal ini, untuk mengoptimalisasi peran wanita sebagai Ibu dalam peningkatan literasi keuangan, OJK dapat bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk dapat menyusun kurikulum yang tidak hanya mengedukasi siswa (dan/atau mahasiswa), namun juga keluarganya.

Bergerak ke level komunitas yang lebih luas, wanita juga berperan sebagai penggerak perekonomian nasional Indonesia. Merujuk pada Data Badan Pusat Statistik di tahun 2021, diketahui bahwa sebanyak 64,5% Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan. Sebagai pemilik UMKM, perempuan perlu dibekali dengan kemampuan finansial yang memadai.

Berdasarkan studi Oktavianti, Hakim dan Kunaifi di tahun 2017, ditemukan bahwa pengusaha UMKM dengan literasi keuangan yang lebih rendah cenderung mudah mengalami masalah dalam menjalaskan bisnisnya, seperti terjebak dalam masalah utang dengan bunga yang tidak realistis dan terjerat olehloan sharks.

Tanpa literasi keuangan yang baik, pemilik UMKM dapat mengalami hambatan dalam memperoleh pendanaan untuk pengembangan bisnisnya dan kesulitan dalam membuat keputusan yang tepat. Program pendidikan khusus perlu diberikan kepada para pelaku UMKM, terutama pada mereka yang adalah wanita.

OJK juga telah menunjukkan kontribusinya dalam meningkatkan literasi keuangan pada UMKM dengan menciptakan Galeri Edukasi Keuangan bagi Pelaku UMKM.

Selain itu, dalam rangka mengoptimalisasi peran wanita sebagai roda penggerak UMKM, diperlukan komunitas yang mendukung para pelaku UMKM ini. Misalnya, dengan menciptakan Inkubator Bisnis bagi para pelaku UMKM.

Konseptriple helix modeldapat diadaptasi untuk meningkatkan literasi keuangan bagi wanita di UMKM.Triple helix modelterdiri dari peran pemerintah, universitas, dan industri.

Universitas sebagai representasi lembaga pendidikan dapat menyusun kurikulum praktikal yang dapat diterapkan oleh UMKM, misalnya cara penyusunan laporan keuangan, memperhitungkan hasil investasi berdasarkan suku bunga, dan pengaruh inflasi terhadap keberlanjutan bisnis.

OJK sebagai lembaga pemerintah yang independen dapat menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam mendukung pelaksanaan edukasi. Misalnya, dengan memfasilitasi pelaksanaan edukasi keuangan hingga ke seluruh pelosok negeri. OJK juga dapat menciptakan inkubator bisnis yang melibatkan seluruh UMKM di daerah. Kemudian, bagi industri dapat memberikancoachingbagi anggota dari inkubator bisnis untuk mengembangkan bisnisnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More