Di Tengah Pandemi, Disinfektan Diharapkan Bisa Membantu Petani
Selasa, 07 Juli 2020 - 19:21 WIB
JAKARTA - Dewan Penasihat Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh), Saleh Patolla mengatakan, selain lebih aman, disinfektan berbahan limbah kayu sangat mudah ditemukan. Diharapkan penghasilan para petani bertambah.
(Baca juga: Diproduksi 2021, Pembuatan Vaksin Covid-19 Kerja Sama dengan Korea Selatan)
"Kita berharap diproduksi masal sehingga pasarnya di seluruh Indonesia. Kita berharap dimasa pandemi ini bisa menambah penghasilan petani yang ada di daerah tinggal di dekat hutan," kata Saleh, Selasa (7/7/2020).
Putra daerah Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengatakan, masyarakat bisa menjaga lingkungan sekaligus mendapat penghasilan yang bermanfaat. "Limbah limbah kayu di hutan yang tidak bermanfaat bisa menjadi bermanfaat," ucapnya.
(Baca juga: Kasus Meninggal Covid-19 Sebanyak 3.309 Orang, Lebih Tinggi dari Angka Global)
Menurutnya, melawan virus Corona bukan hanya sekedar menghitung jumlah korban, pasien dalam pengawasan, atau yang tengah menderita penyakit Corona. Tapi juga perlu memikirkan cara pencegahan yang dijangkau masyarakat. "Jadi perlu tindakan lebih," imbuhnya.
Apa yang dilakukan Saleh pun membuat beberapa tokoh sempat mendatanginya. Mereka berharap Saleh dapat lebih fokus membangun desa kelahirannya yaitu, Pangkajene dan Kepulauan.
Sebelumnya, Koprabuh memberi dukungan penuh kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3H2) untuk menciptakan formula disinfektan yang sangat ramah lingkungan. Berupa asam kayu yang terbuat dari limbah kayu di hutan.
Jadi ada manfaat ganda dari terobosan ini. Selain menghasilkan produk disinfektan yang sangat dibutuhkan guna memerangi Covid-19, juga menjaga kelestarian hutan lewat pemanfaatan limbahnya.
Sementara itu, pihak Koprabuh melalui CEO-nya, Johanes Walean mengatakan, pihaknya telah memprogramkan sosialisasi termasuk juga penyediaan 1.000.000 liter cairan disifektan alami ini untuk penyemprotan gratis di fasilitas-fasilitas publik.
(Baca juga: Diproduksi 2021, Pembuatan Vaksin Covid-19 Kerja Sama dengan Korea Selatan)
"Kita berharap diproduksi masal sehingga pasarnya di seluruh Indonesia. Kita berharap dimasa pandemi ini bisa menambah penghasilan petani yang ada di daerah tinggal di dekat hutan," kata Saleh, Selasa (7/7/2020).
Putra daerah Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengatakan, masyarakat bisa menjaga lingkungan sekaligus mendapat penghasilan yang bermanfaat. "Limbah limbah kayu di hutan yang tidak bermanfaat bisa menjadi bermanfaat," ucapnya.
(Baca juga: Kasus Meninggal Covid-19 Sebanyak 3.309 Orang, Lebih Tinggi dari Angka Global)
Menurutnya, melawan virus Corona bukan hanya sekedar menghitung jumlah korban, pasien dalam pengawasan, atau yang tengah menderita penyakit Corona. Tapi juga perlu memikirkan cara pencegahan yang dijangkau masyarakat. "Jadi perlu tindakan lebih," imbuhnya.
Apa yang dilakukan Saleh pun membuat beberapa tokoh sempat mendatanginya. Mereka berharap Saleh dapat lebih fokus membangun desa kelahirannya yaitu, Pangkajene dan Kepulauan.
Sebelumnya, Koprabuh memberi dukungan penuh kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3H2) untuk menciptakan formula disinfektan yang sangat ramah lingkungan. Berupa asam kayu yang terbuat dari limbah kayu di hutan.
Jadi ada manfaat ganda dari terobosan ini. Selain menghasilkan produk disinfektan yang sangat dibutuhkan guna memerangi Covid-19, juga menjaga kelestarian hutan lewat pemanfaatan limbahnya.
Sementara itu, pihak Koprabuh melalui CEO-nya, Johanes Walean mengatakan, pihaknya telah memprogramkan sosialisasi termasuk juga penyediaan 1.000.000 liter cairan disifektan alami ini untuk penyemprotan gratis di fasilitas-fasilitas publik.
(maf)
tulis komentar anda