Tangis Ibunda Brigadir J Pecah: Hatiku Hancur Dengar Berita Yosua Dihabisi Atasan
Selasa, 01 November 2022 - 13:20 WIB
JAWA TIMUR - Ibunda Brigadir J , Rosti Simanjuntak memberikan kesaksiannya di persidangan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jaksel, Selasa (1/11/2022). Tangis Rosti pun pecah saat menceritakan pertama kali tahu anaknya tewas terbunuh.
"Saya sebagai ibu begitu hancurnya, begitu tersayatnya hatiku mendengar berita almarhum Yosua terbunuh dengan sadisnya di tangan atasannya, yang selayaknya melindungi memberikan keamanan baginya. Bagaiamana dia bertugas mengawal bapak dan keluarganya di dalam tugasnya setiap hari," ujar Rosti di persidangan, Selasa (1/11/2022).
Rosti mengaku hancur saat menerima kabar anak tercintanya itu tewas dibunuh Ferdy Sambo. Padahal, selama ini sebagai ajudan, Brigadir J selalu bertugas mengawal guna memastikan keamanan Ferdy Sambo.
Dia merasa sakit atas perilaku Ferdy Sambo yang dinilai sangat kejam itu. Dia juga tahu anaknya itu memiliki perilaku yang patuh, ceria, dan menggemaskan pada siapa pun. Brigadir J juga diketahuinya sebagai orang yang hormat pada siapa pun yang ditemuinya.
"Karena saya menyarankan sebagai ibu, seorang pendidik agar berbuat baik di mana pun berada. Saya dititipkan oleh Tuhan sebagai anugerah anak yang baik yang bisa jadi panutan, walaupun dia tidak memiliki karier yang setinggi-tingginya, tapi dia bisa menjadi contoh panutan dalam keluarga kami maupun di dalam tugasnya," tuturnya.
Dia menambahkan sejak kecil hingga saat ini, dia belum pernah mendengar dalam bergaul anaknya itu tak menyakiti hati kawan-kawannya. Anaknya itu dikenalnya sebagai anak bertanggung jawab pada setiap pekerjaannya dan taat beribadah hingga selalu mengingatkan ibunya, kakaknya, dan adik-adiknya untuk selalu berdoa.
"Jangan lupa membaca alkitab, dia bisa menerima kondisi orang tuanya yang tidak diberikan kekayaan seperti orang lain, tapi kami kaya dari dalam hati," katanya.
"Saya sebagai ibu begitu hancurnya, begitu tersayatnya hatiku mendengar berita almarhum Yosua terbunuh dengan sadisnya di tangan atasannya, yang selayaknya melindungi memberikan keamanan baginya. Bagaiamana dia bertugas mengawal bapak dan keluarganya di dalam tugasnya setiap hari," ujar Rosti di persidangan, Selasa (1/11/2022).
Rosti mengaku hancur saat menerima kabar anak tercintanya itu tewas dibunuh Ferdy Sambo. Padahal, selama ini sebagai ajudan, Brigadir J selalu bertugas mengawal guna memastikan keamanan Ferdy Sambo.
Dia merasa sakit atas perilaku Ferdy Sambo yang dinilai sangat kejam itu. Dia juga tahu anaknya itu memiliki perilaku yang patuh, ceria, dan menggemaskan pada siapa pun. Brigadir J juga diketahuinya sebagai orang yang hormat pada siapa pun yang ditemuinya.
"Karena saya menyarankan sebagai ibu, seorang pendidik agar berbuat baik di mana pun berada. Saya dititipkan oleh Tuhan sebagai anugerah anak yang baik yang bisa jadi panutan, walaupun dia tidak memiliki karier yang setinggi-tingginya, tapi dia bisa menjadi contoh panutan dalam keluarga kami maupun di dalam tugasnya," tuturnya.
Dia menambahkan sejak kecil hingga saat ini, dia belum pernah mendengar dalam bergaul anaknya itu tak menyakiti hati kawan-kawannya. Anaknya itu dikenalnya sebagai anak bertanggung jawab pada setiap pekerjaannya dan taat beribadah hingga selalu mengingatkan ibunya, kakaknya, dan adik-adiknya untuk selalu berdoa.
"Jangan lupa membaca alkitab, dia bisa menerima kondisi orang tuanya yang tidak diberikan kekayaan seperti orang lain, tapi kami kaya dari dalam hati," katanya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda