Putusan Sela, Hakim Tolak Eksepsi Ferdy Sambo
Rabu, 26 Oktober 2022 - 10:52 WIB
JAKARTA - Majelis Hakim menolak nota keberatan atau eksepsi terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo. Hal tersebut disampaikan majelis hakim dalam sidang putusan sela hari ini.
“Mengadili, satu menolak keberatan dari Penasihat hukum terdakwa Ferdy Sambo untuk seluruhnya,“ kata Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Kedua, kata hakim, memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk melanjutkan pemeriksaan terdakwa Ferdy Sambo atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J itu. Ketiga, hakim memerintahkan JPU untuk melanjutkan pemeriksaan perkara atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo. "Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir," tutur hakim lagi.
Sebelumnya, hakim membacakan pertimbangannya terlebih dahulu, yang mana akhirnya dengan dikesampingkannya seluruh keberatan penasihat hukum terakwa Ferdy Sambo, maka terhadap keberatan yang demikian haruslah dinyatakan ditolak dan dakwaan JPU terkait kasus itu telah dibuat dan disetujui sesuai ketentutan perundang-undangan.
Oleh karena keberatan penasihat hukum terdakwa dinyatakan ditolak, maka pemeriksaan berdasarkan surat dakwaan dengan terdakwa Ferdy Sambo pun haruslah dilanjutkan.
"Menimbang bahwa oleh karena putusan ini memgenai keberatan penasihat terdakwa terhadap surat dakwaan penuntut umum, maka perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan putusan akhir memperhatikan peraturan, KUHAP serta peraturan perundangan-undangan," katanya
Sekadar diketahui, Ferdy Sambo didakwa telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Ferdy Sambo didakwa bekerja sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf dalam melakukan pembunuhan tersebut.
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga didakwa atas perbuatan obstruction of justice atau menghalang-halangi penegakan hukum dalam penyidikan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Ferdy Sambo didakwa bersama-sama dengan Brigjen Pol Hendra Kurniawan, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, Kombes Pol Agus Nurpatria Adi Purnama, dan AKP Irfan Widyanto.
“Mengadili, satu menolak keberatan dari Penasihat hukum terdakwa Ferdy Sambo untuk seluruhnya,“ kata Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).
Kedua, kata hakim, memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk melanjutkan pemeriksaan terdakwa Ferdy Sambo atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J itu. Ketiga, hakim memerintahkan JPU untuk melanjutkan pemeriksaan perkara atas kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo. "Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir," tutur hakim lagi.
Sebelumnya, hakim membacakan pertimbangannya terlebih dahulu, yang mana akhirnya dengan dikesampingkannya seluruh keberatan penasihat hukum terakwa Ferdy Sambo, maka terhadap keberatan yang demikian haruslah dinyatakan ditolak dan dakwaan JPU terkait kasus itu telah dibuat dan disetujui sesuai ketentutan perundang-undangan.
Oleh karena keberatan penasihat hukum terdakwa dinyatakan ditolak, maka pemeriksaan berdasarkan surat dakwaan dengan terdakwa Ferdy Sambo pun haruslah dilanjutkan.
"Menimbang bahwa oleh karena putusan ini memgenai keberatan penasihat terdakwa terhadap surat dakwaan penuntut umum, maka perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan sampai dengan putusan akhir memperhatikan peraturan, KUHAP serta peraturan perundangan-undangan," katanya
Sekadar diketahui, Ferdy Sambo didakwa telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Ferdy Sambo didakwa bekerja sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo alias Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf dalam melakukan pembunuhan tersebut.
Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga didakwa atas perbuatan obstruction of justice atau menghalang-halangi penegakan hukum dalam penyidikan dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Ferdy Sambo didakwa bersama-sama dengan Brigjen Pol Hendra Kurniawan, AKBP Arif Rachman Arifin, Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, Kombes Pol Agus Nurpatria Adi Purnama, dan AKP Irfan Widyanto.
(rca)
tulis komentar anda