Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM: Temuan Kami, Tembakan Gas Air Mata ke Tribun Penonton
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 13:24 WIB
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) memastikan adanya penembakan gas air mata ke arah tribun penonton saat kerusuhan usai pertandingan Liga I antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Peristiwa yang dikenal dengan tragedi Kanjuruhan tersebut menyebabkan 133 orang meninggal dunia.
Hal ini disampaikan Komnas HAM menanggapi tidak adanya reka adegan penembakan gas air mata ke arah tribun penonton dalam rekonstruksi tragedi Kanjuruhan. Menurut Komnas, tembakan gas air mata ke arah tribun Stadion Kanjuruhan memicu banyaknya korban jiwa.
"Temuan awal Komnas HAM bahwa tembakan gas air mata ke arah tribun menjadi pemicu jatuhnya banyak korban," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Beka menambahkan, penembakan gas air mata merupakan peristiwa penting dalam tragedi Kanjuruhan. Komnas HAM akan melakukan verifikasi kepada Polda Jatim terkait kontruksi yang diadegankan oleh pihak terkait. "Itu adalah peristiwa terpenting dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan," kata Beka.
"Kami harus konfirmasi dulu dengan pihak Polda Jatim. Benar tidaknya dan alasan yang menjadi latar belakang rekonstruksi yang ada," ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM Selidiki Dugaan Penghapusan Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan
Hal ini disampaikan Komnas HAM menanggapi tidak adanya reka adegan penembakan gas air mata ke arah tribun penonton dalam rekonstruksi tragedi Kanjuruhan. Menurut Komnas, tembakan gas air mata ke arah tribun Stadion Kanjuruhan memicu banyaknya korban jiwa.
"Temuan awal Komnas HAM bahwa tembakan gas air mata ke arah tribun menjadi pemicu jatuhnya banyak korban," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Beka menambahkan, penembakan gas air mata merupakan peristiwa penting dalam tragedi Kanjuruhan. Komnas HAM akan melakukan verifikasi kepada Polda Jatim terkait kontruksi yang diadegankan oleh pihak terkait. "Itu adalah peristiwa terpenting dalam tragedi kemanusiaan di Kanjuruhan," kata Beka.
"Kami harus konfirmasi dulu dengan pihak Polda Jatim. Benar tidaknya dan alasan yang menjadi latar belakang rekonstruksi yang ada," ujarnya.
Baca juga: Komnas HAM Selidiki Dugaan Penghapusan Rekaman CCTV di Stadion Kanjuruhan
(abd)
tulis komentar anda