Mengakhiri Ketidakberdayaan Akibat Perangkap Covid-19
Senin, 06 Juli 2020 - 12:59 WIB
Bambang Soesatyo
Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum
Kadin Indonesia
DURASI pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dengan segala eksesnya menjadi bukti ketidakberdayaan komunitas global. Ketidakberdayaan itu semakin nyata ketika komunitas global mencapai kesepakatan tak tertulis untuk mematikan sementara semua motor penggerak ekonomi. Maka, resesi ekonomi 2020 pun menjadi konsekuensi logis yang harus diterima apa adanya.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) nyata-nyata telah menjadi perangkap bagi semua orang. Dan oleh perangkap itu, manusia era modern sekarang nyaris dibuat tidak berdaya.
Ketidakberdayaan itu tercermin dari ketiadaan langkah atau kebijakan antisipatif, ketidakmampuan mengendalikan atau melokalisir wabah ini, kegagalan menghentikan proses penularan, hingga keterpaksaan memilih jalan pintas sarat risiko untuk menyelamatkan semua orang. Hanya dalam hitungan bulan dan tanpa bisa dicegah, virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Sisi lain ketidakberdayaan itu terlihat pada ketiadaan vaksin. Ketidakberdayaan ini menyebabkan para ahli medis mencari jalan pintas dengan rekomendasi membatasi aktivitas manusia, mulai dari rekomendasi penguncian (lockdown), pembatasan sosial hingga karantina mandiri atau bekerja dan belajar dari rumah saja. Karena ketidakberdayaan manusia pula, rekomendasi sarat risiko itu harus diterima dan dilaksanakan. Tak ada alternatif lain.
Dengan proses penularan yang mudah, Virus Corona menyerang sistem pernapasan. Semua orang mengenal penyakit ini dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Bisa menginfeksi siapa saja dari semua usia; dari kelompok lanjut usia, dewasa, remaja hingga anak-anak serta bayi, bahkan juga ibu hamil dan ibu menyusui. Karena belum ada vaksin-nya, gangguan pada sistem pernapasan akibat virus ini bisa menyebabkan kematian.
Hingga Selasa (30/6/2020), Data Worldometers melaporkan, total pasien Covid-19 di dunia mencapai 10.402.897. Jumlah kematian tercatat 507.523 kasus. Data tentang pasien yang sembuh cukup menggembirakan dan memberi harapan. Dari total yang terinfeksi, 5.659.387 pasien dinyatakan pulih.
Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum
Kadin Indonesia
DURASI pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dengan segala eksesnya menjadi bukti ketidakberdayaan komunitas global. Ketidakberdayaan itu semakin nyata ketika komunitas global mencapai kesepakatan tak tertulis untuk mematikan sementara semua motor penggerak ekonomi. Maka, resesi ekonomi 2020 pun menjadi konsekuensi logis yang harus diterima apa adanya.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) nyata-nyata telah menjadi perangkap bagi semua orang. Dan oleh perangkap itu, manusia era modern sekarang nyaris dibuat tidak berdaya.
Ketidakberdayaan itu tercermin dari ketiadaan langkah atau kebijakan antisipatif, ketidakmampuan mengendalikan atau melokalisir wabah ini, kegagalan menghentikan proses penularan, hingga keterpaksaan memilih jalan pintas sarat risiko untuk menyelamatkan semua orang. Hanya dalam hitungan bulan dan tanpa bisa dicegah, virus ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia.
Sisi lain ketidakberdayaan itu terlihat pada ketiadaan vaksin. Ketidakberdayaan ini menyebabkan para ahli medis mencari jalan pintas dengan rekomendasi membatasi aktivitas manusia, mulai dari rekomendasi penguncian (lockdown), pembatasan sosial hingga karantina mandiri atau bekerja dan belajar dari rumah saja. Karena ketidakberdayaan manusia pula, rekomendasi sarat risiko itu harus diterima dan dilaksanakan. Tak ada alternatif lain.
Dengan proses penularan yang mudah, Virus Corona menyerang sistem pernapasan. Semua orang mengenal penyakit ini dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Bisa menginfeksi siapa saja dari semua usia; dari kelompok lanjut usia, dewasa, remaja hingga anak-anak serta bayi, bahkan juga ibu hamil dan ibu menyusui. Karena belum ada vaksin-nya, gangguan pada sistem pernapasan akibat virus ini bisa menyebabkan kematian.
Hingga Selasa (30/6/2020), Data Worldometers melaporkan, total pasien Covid-19 di dunia mencapai 10.402.897. Jumlah kematian tercatat 507.523 kasus. Data tentang pasien yang sembuh cukup menggembirakan dan memberi harapan. Dari total yang terinfeksi, 5.659.387 pasien dinyatakan pulih.
tulis komentar anda