Ganjar Pranowo Siap Jadi Capres 2024, Tapi Keputusan Diserahkan ke Partai
Rabu, 19 Oktober 2022 - 06:21 WIB
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara blak-blakan menunjukkan keinginannya menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi swasta Ganjar sempat disinggung ihwal namanya yang menjadi salah satu Capres 2024 potensial berdasarkan hasil survei.
Mendapat pertanyaan itu, Ganjar mengatakan, sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya harus menghormati apa yang menjadi keputusan partai. Namun, di sisi lain ada juga realitas sosial yang tidak boleh diabaikan. "Maka kalau bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar, Selasa (18/10/2022).
Ganjar menuturkan, sebagai kader partai politik memang harus siap menjadi calon presiden. Apalagi, saat ini partai politik mencari tokoh terbaik untuk diusung di Pemilu 2024. "Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik menurut saya semua orang mesti siap akan hal itu," ujarnya.
Namun, Ganjar menekankan etika politik sebagai kader partai. Ganjar menghormati proses politik di PDI Perjuangan yang belum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Tapi, di sisi lain, dia juga menghormati realitas survei calon presiden yang sering kali menempatkan elektabilitas Ganjar di tiga besar.
"Sebagai etika politik tentu saja kami sangat menghormati satu PDI Perjuangan sebagai partai saya, dua relasi yang dibangun oleh partai-partai yang sekarang sedang berbincang dan yang kedua tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," tuturnya.
Untuk itu, Ganjar memberikan kesempatan bagi partai politik untuk saling berkomunikasi menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Ganjar meyakini keputusan partai politik mengambil tokoh yang terbaik. "Realitas survei yang memang itu ada. Maka biarkanlah kita kasih kesempatan kepada partai yang menentukan untuk mereka berdialog, mereka berkomunikasi, untuk mengambil yang terbaik. Simpel kan," ucapnya.
Mendapat pertanyaan itu, Ganjar mengatakan, sebagai kader PDI Perjuangan, dirinya harus menghormati apa yang menjadi keputusan partai. Namun, di sisi lain ada juga realitas sosial yang tidak boleh diabaikan. "Maka kalau bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar, Selasa (18/10/2022).
Ganjar menuturkan, sebagai kader partai politik memang harus siap menjadi calon presiden. Apalagi, saat ini partai politik mencari tokoh terbaik untuk diusung di Pemilu 2024. "Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik menurut saya semua orang mesti siap akan hal itu," ujarnya.
Namun, Ganjar menekankan etika politik sebagai kader partai. Ganjar menghormati proses politik di PDI Perjuangan yang belum menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Tapi, di sisi lain, dia juga menghormati realitas survei calon presiden yang sering kali menempatkan elektabilitas Ganjar di tiga besar.
"Sebagai etika politik tentu saja kami sangat menghormati satu PDI Perjuangan sebagai partai saya, dua relasi yang dibangun oleh partai-partai yang sekarang sedang berbincang dan yang kedua tentu terkait dengan realitas yang ada di survei dan kemudian semua orang memperbincangkan. Kan suara rakyat juga tidak boleh diabaikan," tuturnya.
Untuk itu, Ganjar memberikan kesempatan bagi partai politik untuk saling berkomunikasi menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Ganjar meyakini keputusan partai politik mengambil tokoh yang terbaik. "Realitas survei yang memang itu ada. Maka biarkanlah kita kasih kesempatan kepada partai yang menentukan untuk mereka berdialog, mereka berkomunikasi, untuk mengambil yang terbaik. Simpel kan," ucapnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda