Ustaz Abdul Somad: Saya Ingin Jadi Guru Ngaji Sampai Mati
Senin, 06 Juli 2020 - 10:28 WIB
JAKARTA - Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad menegaskan dirinya ingin menjadi guru mengaji sampai mati. Menurut dia, itu lebih bagi dirinya.
Hal itu diungkapkan pria yang biasa disapa UAS itu saat menjawab pertanyaan peserta diskusi live zoom Nusantara Foundation antara dirinya dan Imam Shamsi Ali yang ditayangkan di channel Youtube Ustaz Abdul Somad, Minggu 5 Juli 2020.
Saat itu ada seorang peserta bertanya alasan UAS tidak bersedia diusung ulama sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
UAS mengatakan ada beberapa alasan dirinya tidak ingin maju menjadi calon wakil presiden saat Pilpres lalu antara lain sang ibu tidak ingin dirinya masuk ke dunia politik. "Saya sendiri membaca diri saya, saya ingin menjadi guru mengaji saja sampai mati, insya Allah. Saya tetap ingin menjadi guru mengaji," kata UAS. (Baca Juga: Didukung Jadi Cawapres, UAS Malah Jagokan Duet Prabowo-Salim Segaf)
Dia mengatakan tidak mudah menjadi cawapres. Harus ada modal dan investor. "Kita (akan-red) terjebak dengan itu semua," ujarnya.
Menurut dia, menjadi guru mengaji lebih baik untuk pengabdian hidupnya. Kendati demikian UAS menyatakan mendukung calon-calon pemimpin muda. Dalam mendukung calon pemimpin, UAS memperhatikan ide-ide yang dimiliki oleh sang calon.
"Tapi saya men-support calon pemimpin muda yang enerjik, semangat, yang punya ide-ide. sekali lagi saya mendukung ide, bukan mendukung orang, siapa pun orangnya kalau idenya baik, kita dukung. saya kira simple-nya demikian," katanya.
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
Hal itu diungkapkan pria yang biasa disapa UAS itu saat menjawab pertanyaan peserta diskusi live zoom Nusantara Foundation antara dirinya dan Imam Shamsi Ali yang ditayangkan di channel Youtube Ustaz Abdul Somad, Minggu 5 Juli 2020.
Saat itu ada seorang peserta bertanya alasan UAS tidak bersedia diusung ulama sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
UAS mengatakan ada beberapa alasan dirinya tidak ingin maju menjadi calon wakil presiden saat Pilpres lalu antara lain sang ibu tidak ingin dirinya masuk ke dunia politik. "Saya sendiri membaca diri saya, saya ingin menjadi guru mengaji saja sampai mati, insya Allah. Saya tetap ingin menjadi guru mengaji," kata UAS. (Baca Juga: Didukung Jadi Cawapres, UAS Malah Jagokan Duet Prabowo-Salim Segaf)
Dia mengatakan tidak mudah menjadi cawapres. Harus ada modal dan investor. "Kita (akan-red) terjebak dengan itu semua," ujarnya.
Menurut dia, menjadi guru mengaji lebih baik untuk pengabdian hidupnya. Kendati demikian UAS menyatakan mendukung calon-calon pemimpin muda. Dalam mendukung calon pemimpin, UAS memperhatikan ide-ide yang dimiliki oleh sang calon.
"Tapi saya men-support calon pemimpin muda yang enerjik, semangat, yang punya ide-ide. sekali lagi saya mendukung ide, bukan mendukung orang, siapa pun orangnya kalau idenya baik, kita dukung. saya kira simple-nya demikian," katanya.
Lihat Juga: Ulama Sepuh dan Ribuan Warga 21 Kecamatan Lombok Timur Kukuhkan Dukungan untuk Rohmi-Firin
(dam)
tulis komentar anda