Cegah Terorisme, Pupuk Indonesia Kolaborasi dengan BNPT
Senin, 10 Oktober 2022 - 21:28 WIB
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang Sinergitas Pencegahan Tindak Pidana Terorisme.
Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Sestama BNPT, Dedi Sambowo, yang disaksikan oleh Ketua BNPT Boy Rafli Amar di Kementerian BUMN, Senin (10/10/2022).
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa kerja sama dengan BNPT merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Kementerian BUMN dengan BNPT. “Ini merupakan tindak lanjut dari Pupuk Indonesia dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BNPT tentang sinergitas pencegahan terorisme di Pupuk Indonesia Grup,” ujar Bakir.
Bakir menilai penandatangan perjanjian kerja sama ini sangat penting bagi Pupuk Indonesia Grup. Pasalnya, Pupuk Indonesia memiliki pabrik amoniak dan urea yang menyandang status objek vital nasional (obvitnas).
Menurut Bakir, pabrik tersebut tidak hanya menghasilkan komoditas yang strategis tetapi dalam kegiatan operasinya juga sangat sensitif dan mengandung risiko yang sangat tinggi. Adapun tujuan dari penandatanganan perjanjian kerja sama ini adalah meningkatkan peran baik BNPT maupun Pupuk Indonesia sesuai dengan fungsi masing-masing dalam sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme.
Menciptakan lingkungan kerja serta perilaku insan Pupuk Indonesia Grup bebas dari paham radikal terorisme. Selanjutnya, perusahaan mendapatkan masukan dan saran guna pengembangan metode sosialisasi serta penyelenggaraan yang tepat dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
“Kami tentunya ingin menciptakan lingkungan kerja yang baik, jauh dari terorisme, dan tidak ada cikal bakal terorisme,” jelas Bakir.
Untuk mendukung hal tersebut, Bakir meminta kepada para jajaran BNPT untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Pupuk Indonesia Grup. Melalui kerja sama ini juga, perusahaan berharap BNPT dapat memberikan masukan dan saran, serta penyelenggaraan sosialisasi pencegahan tindak pidana terorisme sehingga menciptakan lingkungan kerja serta perilaku yang bebas dari paham radikal dan terorisme.
Ketua BNPT Boy Rafli Amar memandang penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pupuk Indonesia ini berkaitan erat dengan upaya BNPT menjaga dan melindungi aset negara dalam hal ini seluruh pabrik dan insan Pupuk Indonesia dari ancaman terorisme. Dia pun menyambut baik kerja sama yang dilakukan pada hari ini karena terdapat program yang membantu para penyintas.
Perjanjian Kerja Sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dan Sestama BNPT, Dedi Sambowo, yang disaksikan oleh Ketua BNPT Boy Rafli Amar di Kementerian BUMN, Senin (10/10/2022).
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan bahwa kerja sama dengan BNPT merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Kementerian BUMN dengan BNPT. “Ini merupakan tindak lanjut dari Pupuk Indonesia dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BNPT tentang sinergitas pencegahan terorisme di Pupuk Indonesia Grup,” ujar Bakir.
Bakir menilai penandatangan perjanjian kerja sama ini sangat penting bagi Pupuk Indonesia Grup. Pasalnya, Pupuk Indonesia memiliki pabrik amoniak dan urea yang menyandang status objek vital nasional (obvitnas).
Menurut Bakir, pabrik tersebut tidak hanya menghasilkan komoditas yang strategis tetapi dalam kegiatan operasinya juga sangat sensitif dan mengandung risiko yang sangat tinggi. Adapun tujuan dari penandatanganan perjanjian kerja sama ini adalah meningkatkan peran baik BNPT maupun Pupuk Indonesia sesuai dengan fungsi masing-masing dalam sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme.
Menciptakan lingkungan kerja serta perilaku insan Pupuk Indonesia Grup bebas dari paham radikal terorisme. Selanjutnya, perusahaan mendapatkan masukan dan saran guna pengembangan metode sosialisasi serta penyelenggaraan yang tepat dalam pencegahan tindak pidana terorisme.
“Kami tentunya ingin menciptakan lingkungan kerja yang baik, jauh dari terorisme, dan tidak ada cikal bakal terorisme,” jelas Bakir.
Untuk mendukung hal tersebut, Bakir meminta kepada para jajaran BNPT untuk memberikan sosialisasi terkait dengan pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme di Pupuk Indonesia Grup. Melalui kerja sama ini juga, perusahaan berharap BNPT dapat memberikan masukan dan saran, serta penyelenggaraan sosialisasi pencegahan tindak pidana terorisme sehingga menciptakan lingkungan kerja serta perilaku yang bebas dari paham radikal dan terorisme.
Ketua BNPT Boy Rafli Amar memandang penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Pupuk Indonesia ini berkaitan erat dengan upaya BNPT menjaga dan melindungi aset negara dalam hal ini seluruh pabrik dan insan Pupuk Indonesia dari ancaman terorisme. Dia pun menyambut baik kerja sama yang dilakukan pada hari ini karena terdapat program yang membantu para penyintas.
tulis komentar anda