Penjelasan Kepala BNPT Kategorikan KKB Papua sebagai Teroris

Senin, 10 Oktober 2022 - 15:11 WIB
loading...
Penjelasan Kepala BNPT...
Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar saat kunjungannya ke Jayapura, Papua, Sabtu 8 Oktober 2022. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengkategorisasikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai kelompok teroris. Penegasan ini disampaikan Kepala BNPT saat kunjungannya ke Jayapura, Papua, Sabtu 8 Oktober 2022.

Boy menjelaskan, kategorisasi KKB Papua sebagai kelompok teroris berdasarkan atas aksi kekerasan yang selama ini dilakukan oleh KKB, baik terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.

"Apalagi motif aksi kekerasan yang dilakukan itu untuk memisahkan diri dari NKRI," kata Boy Rafli dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Baca juga: 3 Lembaga Adat Papua Sepakat Jadikan KKB Teroris, Hukum Harus Ditegakkan

Ketegorisasi KKB yang disampaikan Kepala BNPT sebagai kelompok teroris ini didukung oleh Aliansi Mahasiswa dan Milenial Indonesia (AMMI). Ketua Umum AMMI Nurkhasanah menerangkan bahwa kategorisasi BNPT terhadap KKB sangat urgen.

Tindakan KKB juga sesuai dengan terminologi terorisme dalam berbagai litetatur.
"Terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror," jelas Nurkhsanah.

Nah menurutnya, kejahatan yang dilakukan KKB sudah sesuai dengan terminologi terorisme itu. KKB telah menyebabkan banyak jatuhnya korban dan menimbulkan ketakutan yang luas di masyarakat.

Ditambah lagi, terang Nurkhasanah, mereka menginginkan memisahkan diri dari wilayah NKRI.

"Kita tahu kekejaman KKB telah melanggar hak asasi manusia (HAM). Mereka mengancam hak untuk hidup (the right to life), kebebasan (liberty) dan keamanan seseorang (security of person) dan mempunyai implikasi luas bagi keamanan dan perdamaian global. Mereka juga ingin memisahkan diri dari NKRI," sambung Nurkhasanah.

Diketahui, KKB melakukan penyerangan brutal kepada 14 pekerja proyek Jalan Teluk Bintuni-Maybrat di Papua Barat. Dan empat di antaranya tewas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)