Tentukan Capres-Cawapres, Parpol Disarankan Tak Sekadar Melihat Popularitas
Minggu, 09 Oktober 2022 - 07:11 WIB
JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menyarankan, agar partai politik (parpol) tidak hanya melihat popularitas dalam menentukan capres atau cawapres. Namun sebaiknya lebih melihat pada kebutuhan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan dari dalam serta luar negeri.
Termasuk kata dia, tantangan keamanan dan pertahanan yang akan sangat berat ke depan.
"Sehingga dibutuhkan sosok yang cerdas, berwibawa, merakyat dan juga nasionalismenya tidak perlu diragukan lagi untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Fernando dalam keterangannya yang diterima, Minggu (9/10/2022).
Dari beberapa nama yang muncul berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, Fernando menilai, sosok Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, perlu dipertimbangkan oleh partai politik walaupun elektabilitasnya tidak masuk tiga besar.
Ditambahkan Fernando, latar belakang dari masyarakat kecil membuat Moeldoko tidak gamang bergaul dengan masyarakat kecil sehingga tidak seperti dibuat-buat atau dipaksakan.
Selain masa-masa kecilnya yang banyak tinggal di langgar, membuat Moeldoko juga luwes membangun hubungan dengan tokoh-tokoh agama terutama tokoh umat Islam.
"Pengalamannya yang pernah menjadi petani akan membuat Moeldoko mampu membawa Indonesia seperti impian Jokowi sebagai negara swasembada pangan," ucap dia.
Fernando menegaskan, ada kemiripan antara Moeldoko dengan sosok Presiden RI pertama Soekarno sebagai pemimpin yang tegas, berwibawa dan tidak memiliki jarak dengan masyarakat kecil.
"Saya melihat, ada harapan besar bagi kemajuan Indonesia dan menjaga kedaulatan negara dari rongrongan dalam negeri dan luar negeri apabila Moeldoko dipercaya menjadi Presiden yang akan datang," katanya.
"Partai politik dan negara Indonesia bila mengusung dan memikiki Presiden seperti Moeldoko. Semoga saja partai politik dan rakyat Indonesia akan mengambil keputusan yang terbaik bagi Indonesia ke depan," tutup Fernando.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Termasuk kata dia, tantangan keamanan dan pertahanan yang akan sangat berat ke depan.
"Sehingga dibutuhkan sosok yang cerdas, berwibawa, merakyat dan juga nasionalismenya tidak perlu diragukan lagi untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Fernando dalam keterangannya yang diterima, Minggu (9/10/2022).
Dari beberapa nama yang muncul berdasarkan hasil beberapa lembaga survei, Fernando menilai, sosok Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, perlu dipertimbangkan oleh partai politik walaupun elektabilitasnya tidak masuk tiga besar.
Baca Juga
Ditambahkan Fernando, latar belakang dari masyarakat kecil membuat Moeldoko tidak gamang bergaul dengan masyarakat kecil sehingga tidak seperti dibuat-buat atau dipaksakan.
Selain masa-masa kecilnya yang banyak tinggal di langgar, membuat Moeldoko juga luwes membangun hubungan dengan tokoh-tokoh agama terutama tokoh umat Islam.
"Pengalamannya yang pernah menjadi petani akan membuat Moeldoko mampu membawa Indonesia seperti impian Jokowi sebagai negara swasembada pangan," ucap dia.
Fernando menegaskan, ada kemiripan antara Moeldoko dengan sosok Presiden RI pertama Soekarno sebagai pemimpin yang tegas, berwibawa dan tidak memiliki jarak dengan masyarakat kecil.
"Saya melihat, ada harapan besar bagi kemajuan Indonesia dan menjaga kedaulatan negara dari rongrongan dalam negeri dan luar negeri apabila Moeldoko dipercaya menjadi Presiden yang akan datang," katanya.
"Partai politik dan negara Indonesia bila mengusung dan memikiki Presiden seperti Moeldoko. Semoga saja partai politik dan rakyat Indonesia akan mengambil keputusan yang terbaik bagi Indonesia ke depan," tutup Fernando.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(maf)
tulis komentar anda