Pengamat Ungkap Dua Tipe Kepemimpinan yang Pas untuk Indonesia
Minggu, 09 Oktober 2022 - 05:10 WIB
"Beberapa contoh, terutama manakala para anak buahnya di KSP mendapatkan kritik anggota DPR RI karena dianggap sering muncul di media menyampaikan pernyataan," ujarnya.
Alih-alih menyalahkan, kata Varhan, Moeldoko bahkan menyatakan itu bagian dari tanggung jawabnya, selain memberikan desentralisasi otoritas kepada jajarannya.
Bagaimanapun kata Varhan, kepemimpinan sejatinya adalah sebagaimana dinyatakan tokoh manajemen dunia, Mary Parker Follett, sebagai seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
"Jadi, pada akhirnya tugas pemimpin adalah mencapai tujuan bersama," kata Varhan.
Karena itu, hasil sebuah kepemimpinan tidak hanya dinilai pada pemimpinnya, tapi dinilai pula dari pelaksanaan tugas pokok. Sementara kata Varhan, tidak ada tugas pokok yang bisa terlaksana tanpa melibatkan pengikut.
"Moeldoko yang selama ini dikenal sebagai tameng dan bumper Presiden Jokowi, ternyata juga sangat peduli terhadap bawahan, membelanya dengan penuh keyakinan," kata Varhan.
Selain Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono, serta Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong, merupakan anak buah Moeldoko yang pernah dibelanya.
Tidak cukup hanya itu, menurut Varhan, Moeldoko juga figur bersih, anti-korupsi yang tak pernah terdengar terlibat kasus rasuah apa pun, serta punya visi yang jelas tentang tujuan -tujuan, terutama tujuan kesejahteraan dan kemajuan bangsa ke depan.
"Misalnya, KSP menegaskan, agar pelayanan birokrasi semakin baik, beliau menargetkan terbentuknya Mal Pelayanan Publik di 514 kabupaten dan kota seluruh Indonesia pada tahun 2024," tuturnya.
"Itu artinya secara visi, beliau hebat. Hanya orang besar yang punya visi besar," tegasnya.
Alih-alih menyalahkan, kata Varhan, Moeldoko bahkan menyatakan itu bagian dari tanggung jawabnya, selain memberikan desentralisasi otoritas kepada jajarannya.
Bagaimanapun kata Varhan, kepemimpinan sejatinya adalah sebagaimana dinyatakan tokoh manajemen dunia, Mary Parker Follett, sebagai seni menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
"Jadi, pada akhirnya tugas pemimpin adalah mencapai tujuan bersama," kata Varhan.
Karena itu, hasil sebuah kepemimpinan tidak hanya dinilai pada pemimpinnya, tapi dinilai pula dari pelaksanaan tugas pokok. Sementara kata Varhan, tidak ada tugas pokok yang bisa terlaksana tanpa melibatkan pengikut.
"Moeldoko yang selama ini dikenal sebagai tameng dan bumper Presiden Jokowi, ternyata juga sangat peduli terhadap bawahan, membelanya dengan penuh keyakinan," kata Varhan.
Selain Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono, serta Tenaga Ahli Utama KSP Wandy Tuturoong, merupakan anak buah Moeldoko yang pernah dibelanya.
Tidak cukup hanya itu, menurut Varhan, Moeldoko juga figur bersih, anti-korupsi yang tak pernah terdengar terlibat kasus rasuah apa pun, serta punya visi yang jelas tentang tujuan -tujuan, terutama tujuan kesejahteraan dan kemajuan bangsa ke depan.
"Misalnya, KSP menegaskan, agar pelayanan birokrasi semakin baik, beliau menargetkan terbentuknya Mal Pelayanan Publik di 514 kabupaten dan kota seluruh Indonesia pada tahun 2024," tuturnya.
"Itu artinya secara visi, beliau hebat. Hanya orang besar yang punya visi besar," tegasnya.
tulis komentar anda