Jokowi Tekankan Pentingnya Constitutional Justice untuk Wujudkan Demokrasi
Rabu, 05 Oktober 2022 - 21:29 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan, pentingnya memastikan tegaknya Constitutional Justice dalam mewujudkan demokrasi yang sehat di setiap negara.
Hal tersebut Presiden Jokowi sampaikan dalam pembukaan Kongres ke-5 Konferensi Badan Peradilan Konstitusi se-Dunia Tahun 2022 di Bali, Rabu (5/10/2022).
"Saya memahami pentingnya peran bapak ibu yang mulia para hakim konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi.
Baca juga: Demokrasi dan Kesejahteraan
Mahkamah Konstitusi kata Jokowi merupakan pilar utama dalam menegakkan Constitutional Justice yang merupakan elemen kunci dari demokrasi, perlindungan hak asasi manusia, dan kepastian hukum.
"Namun tugas bapak ibu yang mulia hakim konstitusi dan juga tugas kita bersama saat ini semakin sulit dan semakin berat. Selain menegakkan Constitutional Justice semua negara di dunia saat ini harus menangani beberapa krisis," lanjutnya.
Pandemi belum sepenuhnya berakhir, perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, dan dunia dikejutkan lagi dengan perang antara Rusia dan Ukraina kata Jokowi membuat kacau rantai pasok perdagangan global.
Hal ini kata dia membuat krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial tidak terhindarkan lagi. "Saya yakin 119 negara yang hadir pada konferensi ini juga harus berjuang menghadapi masalah yang sama, bagaimana menghadapi krisis pangan bagaimana menghadapi krisis energi dan bagaimana menghadapi krisis finansial," tutur Jokowi.
Krisis yang dipicu oleh pandemi dan kemudian diperparah oleh perang Rusia Ukraina disebutkan Jokowi tampaknya belum ada harapan untuk segera usai.
Hal tersebut Presiden Jokowi sampaikan dalam pembukaan Kongres ke-5 Konferensi Badan Peradilan Konstitusi se-Dunia Tahun 2022 di Bali, Rabu (5/10/2022).
"Saya memahami pentingnya peran bapak ibu yang mulia para hakim konstitusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Jokowi.
Baca juga: Demokrasi dan Kesejahteraan
Mahkamah Konstitusi kata Jokowi merupakan pilar utama dalam menegakkan Constitutional Justice yang merupakan elemen kunci dari demokrasi, perlindungan hak asasi manusia, dan kepastian hukum.
"Namun tugas bapak ibu yang mulia hakim konstitusi dan juga tugas kita bersama saat ini semakin sulit dan semakin berat. Selain menegakkan Constitutional Justice semua negara di dunia saat ini harus menangani beberapa krisis," lanjutnya.
Pandemi belum sepenuhnya berakhir, perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, dan dunia dikejutkan lagi dengan perang antara Rusia dan Ukraina kata Jokowi membuat kacau rantai pasok perdagangan global.
Hal ini kata dia membuat krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial tidak terhindarkan lagi. "Saya yakin 119 negara yang hadir pada konferensi ini juga harus berjuang menghadapi masalah yang sama, bagaimana menghadapi krisis pangan bagaimana menghadapi krisis energi dan bagaimana menghadapi krisis finansial," tutur Jokowi.
Krisis yang dipicu oleh pandemi dan kemudian diperparah oleh perang Rusia Ukraina disebutkan Jokowi tampaknya belum ada harapan untuk segera usai.
Lihat Juga :
tulis komentar anda