Stafsus Presiden Yakin Kendaraan Listrik Dapat Percepat Program Nol Emisi
Jum'at, 30 September 2022 - 20:09 WIB
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengatakan bahwa Indonesia Electric Motor Show (IEMS) membuka wawasan tentang kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar hidrogen. Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi pameran yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/9/2022).
"Ini sangat sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi terkait percepatan implementasi kendaraan listrik. Era bahan bakar fosil sudah harus segera kita akhiri, mengingat keterbatasan sumber daya kita," kata Diaz.
IEMS merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Diaz merasa beruntung karena dapat merasakan langsung aura positif dari kegiatan itu. Terlebih, kegiatan itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan.
"Ada industri baterai, industri kendaraan bermotor listrik, industri pengisian baterai, periset dan akademisi, perwakilan pemerintah, bahkan industri pembiayaan. Kehadiran industri pembiayaan akan memudahkan kepemilikan kendaraan listrik di masyarakat, dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan program nasional," urai Diaz.
Saat berkunjung, Diaz didampingi oleh Inisiator IEMS, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi yang juga Peneliti ahli utama BRIN. "Prof Eniya ini luar biasa. 20 tahun meneliti dan mengembangkan kendaraan berbahan bakar hidrogen. Saya tadi sempat naik kendaraan tersebut, dan mendapatkan penjelasan teknis yang komprehensif langsung dari Prof. Eniya. Teknologi yang menjanjikan," ucapnya.
Diaz juga memberikan apresiasi untuk pencapaian siswa SMK 3 Mataram, mahasiswa UGM, Institut Teknologi PLN, dan Universitas Budi Luhur yang terus mengembangkan konversi kendaraan listrik. "Ketika anak-anak muda telah sadar dengan keberlanjutan, maka Insya Allah target Bapak Presiden dan pemerintah untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 akan tercapai," pungkas Diaz.
"Ini sangat sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi terkait percepatan implementasi kendaraan listrik. Era bahan bakar fosil sudah harus segera kita akhiri, mengingat keterbatasan sumber daya kita," kata Diaz.
IEMS merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Diaz merasa beruntung karena dapat merasakan langsung aura positif dari kegiatan itu. Terlebih, kegiatan itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan.
"Ada industri baterai, industri kendaraan bermotor listrik, industri pengisian baterai, periset dan akademisi, perwakilan pemerintah, bahkan industri pembiayaan. Kehadiran industri pembiayaan akan memudahkan kepemilikan kendaraan listrik di masyarakat, dan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan program nasional," urai Diaz.
Saat berkunjung, Diaz didampingi oleh Inisiator IEMS, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi yang juga Peneliti ahli utama BRIN. "Prof Eniya ini luar biasa. 20 tahun meneliti dan mengembangkan kendaraan berbahan bakar hidrogen. Saya tadi sempat naik kendaraan tersebut, dan mendapatkan penjelasan teknis yang komprehensif langsung dari Prof. Eniya. Teknologi yang menjanjikan," ucapnya.
Diaz juga memberikan apresiasi untuk pencapaian siswa SMK 3 Mataram, mahasiswa UGM, Institut Teknologi PLN, dan Universitas Budi Luhur yang terus mengembangkan konversi kendaraan listrik. "Ketika anak-anak muda telah sadar dengan keberlanjutan, maka Insya Allah target Bapak Presiden dan pemerintah untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 akan tercapai," pungkas Diaz.
(rca)
tulis komentar anda