Hadiri Kongres Sarbumusi, Emil Dardak: Buruh Harus Diayomi

Rabu, 28 September 2022 - 06:18 WIB
Seluruh serikat buruh atau pekerja harus diayomi dan mesti didengarkan aspirasinya. Pandangan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Seluruh serikat buruh atau pekerja harus diayomi dan mesti didengarkan aspirasinya. Pandangan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam Kongres Akbar ke-16 Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Nahdlatul Ulama.

Kongres Akbar Sarbumusi ini mengusung tema Bergerak Menyambut Dunia Baru Ketenagakerjaan, digelar di Aston Hotel, Sidoarjo, Jawa Timur bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Sarbumusi yang ke-67, Selasa 27 September 2022.

"Saya pribadi, kami, semua serikat buruh harus kita ayomi. Kita berharap bahwa Sarbumusi akan terus tumbuh, tumbuh, dan tumbuh, bersama-sama. Keanggotaannya semakin luas," kata Emil Dardak dalam keterangannya, Rabu (28/9/2022).



Emil Dardak berharap, Sarbumusi bisa terus tumbuh dan keanggotaannya semakin luas. Baca juga: Harlah ke-65, Konfederasi Sarbumusi Terus Dorong Kesejahteraan Buruh

"Di mana dalam sejarahnya, anggota Sarbumusi di awal-awal kelahirannya berjumlah 2,5 juta orang. Sedangkan sekarang baru 400 ribu orang dengan 25 juta orang simpatisan di seluruh Indonesia," jelasnya.

Emil mengapresiasi demontrasi yang dilakukan Sarbumusi untuk menyampaikan aspirasi para buruh dan pekerja. Menurutnya, demo itu sah-sah saja dilakukan. Di mana dengan adanya demonstrasi dan aspirasi disampaikan, masyarakat luas juga dapat mengetahui aspirasi tersebut.

"Demo oleh Sarbumusi sudah dilakukan. Tidak apa-apa. Kita dengarkan aspirasinya. Supaya publik tahu juga aspirasi tersebut. Setelah itu kita ketemu sebagai perwakilan. Ini budaya yang sangat luar biasa kalau bisa kita lestarikan. Tidak mungkin juga kita dialog di tempat terbuka," ujar Emil.

Perihal kenaikan harga BBM yang terjadi dan berdampak nyata kepada para buruh, Emil mengakui bahwa di sinilah pentingnya dialog dilakukan antara perusahaan, pemerintah dan para pekerja atau buruh.

"Mereview upah agar mencerminkan biaya hidup yang dibicarakan dengan pemangku kepentingan terkait dengan perusahaan, no problem. Kita akan tindak lanjuti sesuai dengan harapan teman-teman pekerja/buruh semua. Kita mulai duduk bersama, kita bicarakan. Ini satu proses yang terbuka," ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More