Lawan Ketidakadilan di Hari Perdamaian Internasional
Rabu, 21 September 2022 - 21:14 WIB
JAKARTA - Hari ini, masyarakat dunia merayakan Internasional Peace Day atau Hari Perdamaian Internasional yang diperingati pada tanggal 21 September setiap tahunnya.
Hari Perdamaian Internasional dirayakan untuk memperingati sekaligus menyebar kesadaran akan perdamaian kepada masyarakat di seluruh dunia, dan mendukung budaya damai demi kesejahteraan manusia dari beragam latar belakang.
Tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema berjudul “End Racism. Build Peace.” yang berarti “Akhiri Rasisme. Bangun Perdamaian.”. Tema yang fokus kepada isu rasisme juga membawa berbagai isu ketidakadilan dan diskriminasi di baliknya.
Hingga kini, ketidakadilan memang masih menjadi isu yang terjadi di mana-mana, dan terus terjadi meski masyarakat secara aktif melakukan gerakan perlawanan. Di Indonesia sendiri, beberapa isu ketidakadilan masih banyak ditemui.
Salah satu kasus mengenai ketidakadilan yang ramai di Indonesia adalah kisah pria yang menjadi tersangka setelah melakukan perlawanan terhadap dua orang begal, pada April 2022 silam.
Mirisnya, kasus ini sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, seperti di tahun 2018, 2019, dan 2021 silam. Hal ini tentunya memerlukan perhatian khusus, tak hanya dari masyarakat, namun juga dari pihak yang berwenang.
Dalam melawan ketidakadilan, masyarakat Indonesia telah lama melakukan berbagai cara unik, mulai dari menyebarkan kewaspadaan mengenai ketidakadilan di media sosial, seperti menaikkan tagar (hashtag), menyukai post untuk menyebar berita, dan melaporkan akun-akun yang memihak pelaku kejahatan.
Bagi sebagian orang lainnya, terutama yang aktif memproduksi karya seni, mereka memilih untuk membuat sebuah karya seni seperti film atau serial yang mengangkat isu ketidakadilan.
Salah satu platform OTT Tanah Air, Vision+ , kini juga tengah dalam persiapan untuk merilis serial original terbarunya yang mengangkat tema ketidakadilan. Melalui unggahan di media sosial, Vision+ merilis beberapa foto dari serial terbarunya yang berlatar di sebuah penjara.
Hingga kini, ketidakadilan yang terkait dengan kriminalitas dan kehidupan penjara masih sering ditemukan. Tak hanya itu, mantan napi yang sudah melalui hukumannya pun masih mendapatkan stigma negatif serta diskriminasi dari masyarakat.
Di Hari Perdamaian Internasional ini, saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia untuk berjuang mengakhiri ketidakadilan, agar perdamaian di Indonesia dan dunia bisa tercapai.
Hari Perdamaian Internasional dirayakan untuk memperingati sekaligus menyebar kesadaran akan perdamaian kepada masyarakat di seluruh dunia, dan mendukung budaya damai demi kesejahteraan manusia dari beragam latar belakang.
Tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengusung tema berjudul “End Racism. Build Peace.” yang berarti “Akhiri Rasisme. Bangun Perdamaian.”. Tema yang fokus kepada isu rasisme juga membawa berbagai isu ketidakadilan dan diskriminasi di baliknya.
Hingga kini, ketidakadilan memang masih menjadi isu yang terjadi di mana-mana, dan terus terjadi meski masyarakat secara aktif melakukan gerakan perlawanan. Di Indonesia sendiri, beberapa isu ketidakadilan masih banyak ditemui.
Salah satu kasus mengenai ketidakadilan yang ramai di Indonesia adalah kisah pria yang menjadi tersangka setelah melakukan perlawanan terhadap dua orang begal, pada April 2022 silam.
Mirisnya, kasus ini sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, seperti di tahun 2018, 2019, dan 2021 silam. Hal ini tentunya memerlukan perhatian khusus, tak hanya dari masyarakat, namun juga dari pihak yang berwenang.
Dalam melawan ketidakadilan, masyarakat Indonesia telah lama melakukan berbagai cara unik, mulai dari menyebarkan kewaspadaan mengenai ketidakadilan di media sosial, seperti menaikkan tagar (hashtag), menyukai post untuk menyebar berita, dan melaporkan akun-akun yang memihak pelaku kejahatan.
Bagi sebagian orang lainnya, terutama yang aktif memproduksi karya seni, mereka memilih untuk membuat sebuah karya seni seperti film atau serial yang mengangkat isu ketidakadilan.
Salah satu platform OTT Tanah Air, Vision+ , kini juga tengah dalam persiapan untuk merilis serial original terbarunya yang mengangkat tema ketidakadilan. Melalui unggahan di media sosial, Vision+ merilis beberapa foto dari serial terbarunya yang berlatar di sebuah penjara.
Hingga kini, ketidakadilan yang terkait dengan kriminalitas dan kehidupan penjara masih sering ditemukan. Tak hanya itu, mantan napi yang sudah melalui hukumannya pun masih mendapatkan stigma negatif serta diskriminasi dari masyarakat.
Di Hari Perdamaian Internasional ini, saatnya kita sebagai masyarakat Indonesia untuk berjuang mengakhiri ketidakadilan, agar perdamaian di Indonesia dan dunia bisa tercapai.
(zik)
tulis komentar anda