Keahlian 6 Pasukan Elite TNI, Bergerak Senyap Tanpa Terdeteksi hingga Torpedo Berjiwa

Sabtu, 17 September 2022 - 14:44 WIB
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite TNI AD yang sudah dikenal luas sepak terjangnya. Digagas oleh Letkol Slamet Riyadi, pasukan yang dibentuk pada 16 April 1952 ini memiliki ciri khas berupa Baret Merah dan seragam loreng dengan corak darah mengalir.



Dikutip dari buku berjudul “Kopassus untuk Indonesia”, pasukan yang memiliki motto “Lebih Baik Pulang Nama daripada Gagal di Medan Laga” dibekali kemampuan khusus seperti bergerak dengan senyap di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan antiteror.



Selain itu, seorang prajurit Kopassus memiliki kemampuan bertempur jarak dekat dan melumpuhkan lawan melalui pertarungan dengan atau tanpa senjata. Termasuk kemampuan dalam navigasi, pelacakan, dan pengintaian serta bergerak cepat tanpa terdeteksi.

Prajurit Korps Baret Merah juga mampu diterjunkan atau infiltrasi di belakang garis pertahanan musuh untuk melakukan penyusupan dan penghancuran. Menguasai teknik dan taktik pertempuran kota maupun hutan, gunung, rawa dan laut.

Memiliki kualifikasi untuk tugas pertempuran rahasia, intelijen tempur, sabotase, serta mampu selam militer, free fall, tembak runduk dan menguasai semua jenis senjata.

3. Yontaifib Marinir

Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) Marinir merupakan pasukan elite TNI AL yang memiliki spesialisasi dalam operasi pengintaian amfibi dan pengintaian khusus, dan pengintaian darat, serta operasi tempur darat, maupun operasi khusus,dalam rangka membantu satuan tempur Marinir dan satuan tempur TNI lainnya. Dahulu, satuan ini dikenal dengan nama Komando Intai Para Amfibi (KIPAM).

Tidak hanya itu, seorang prajurit Yontaifib juga mempunyai keahlian dan kemampuan khusus melaksanakan tugas secara mandiri, mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah musuh dengan cara free fall, berenang, menyelam, serta salah satu kemampuan bawah air atau combat swimmer melalui peluncur torpedo kapal selam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More