Keahlian 6 Pasukan Elite TNI, Bergerak Senyap Tanpa Terdeteksi hingga Torpedo Berjiwa
Sabtu, 17 September 2022 - 14:44 WIB
Setiap prajurit Denjaka wajib mengikuti pendidikan Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) kurang lebih selama 5,5 bulan di Bumi Marinir Cilandak. Calon anggota Denjaka diberikan materi intelijen, taktik dan teknik antiteror, dan antisabotase, dasar-dasar spesialisasi, hingga komando kelautan.
Mengutip artikel berjudul “Pasukan Elite TNI Bergerak Secepat Angin” yang dilansir situs resmi TNI, prajurit Denjaka dibekali kemampuan berkualifikasi Paska dan Taifib Marinir. Menguasai taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara. Termasuk kemampuan merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut.
Serta memiliki pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.
6. Kopasgat
Di matra udara, TNI memiliki pasukan khusus bernama Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Pasukan ini berada di bawah kendali TNI AU. Setiap prajurit Korps Baret Jingga ini diharuskan minimal memiliki kualifikasi para komando (Parako) sehingga dapat diterjunkan di segala medan baik hutan, gunung, rawa, sungai dan sebagainya.
Sebagai pasukan elite, Kopasgat memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki pasukan elite TNI lainnya yaitu, Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan.
Kopasgat memiliki Satuan Bravo 90 atau dikenal dengan sebutan Satbravo 90 yakni pasukan khusus yang jumlahnya lebih kecil. Prajurit Satbravo diambil dari 10 terbaik lulusan pendidikan komando.
Ada sepuluh kualifikasi yang harus dikuasai personel Satbravo mulai dari Combat free fall, terjun High Altitude High Opening (HAHO), paralanjut olahraga, combat SAR, paradasar, pengendalian tempur (Dalpur) trimedia baik darat, laut, udara, kemampuan selam, tembak kelas I serta komando.
Lihat Juga: 5 Fakta Mayjen TNI Rui Duarte, Putra Timor Timur dengan Penugasan Baru sebagai Irjen Kemenhan
Mengutip artikel berjudul “Pasukan Elite TNI Bergerak Secepat Angin” yang dilansir situs resmi TNI, prajurit Denjaka dibekali kemampuan berkualifikasi Paska dan Taifib Marinir. Menguasai taktis dan teknik penetrasi rahasia, darat, laut dan udara. Termasuk kemampuan merebut dan menguasai instalasi di laut, kapal, pelabuhan/pangkalan penguasaan taktik dan teknik operasi klandestin aspek laut.
Serta memiliki pengetahuan tentang terorisme dan sabotase, penjinakan bahan peledak, dan peningkatan kemampuan survival, pelolosan diri, pengendapan, dan ketahanan interogasi.
6. Kopasgat
Di matra udara, TNI memiliki pasukan khusus bernama Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Pasukan ini berada di bawah kendali TNI AU. Setiap prajurit Korps Baret Jingga ini diharuskan minimal memiliki kualifikasi para komando (Parako) sehingga dapat diterjunkan di segala medan baik hutan, gunung, rawa, sungai dan sebagainya.
Sebagai pasukan elite, Kopasgat memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki pasukan elite TNI lainnya yaitu, Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara (OP3U) yaitu merebut dan mempertahankan pangkalan dan untuk selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan.
Kopasgat memiliki Satuan Bravo 90 atau dikenal dengan sebutan Satbravo 90 yakni pasukan khusus yang jumlahnya lebih kecil. Prajurit Satbravo diambil dari 10 terbaik lulusan pendidikan komando.
Ada sepuluh kualifikasi yang harus dikuasai personel Satbravo mulai dari Combat free fall, terjun High Altitude High Opening (HAHO), paralanjut olahraga, combat SAR, paradasar, pengendalian tempur (Dalpur) trimedia baik darat, laut, udara, kemampuan selam, tembak kelas I serta komando.
Lihat Juga: 5 Fakta Mayjen TNI Rui Duarte, Putra Timor Timur dengan Penugasan Baru sebagai Irjen Kemenhan
(cip)
tulis komentar anda