Stunting dari Perspektif Kedokteran Gigi
Senin, 12 September 2022 - 07:06 WIB
Prevalensi karies diketahui 7 kali lebih tinggi dibanding rhinitis alergika, dan 5 kali lebih tinggi dibanding asma. Karies gigi pada anak yang tidak dirawat akan menyebabkan beberapa hal yang tidak menguntungkan, di antaranya, timbulnya rasa sakit dan tidak nyaman, sehingga dapat menimbulkan gangguan asupan nutrisi karena anak malas makan.
Bila berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak. Kondisi terganggunya psikomotorik serta intelektual dari efek stunting pada anak, dapat mengakibatkan kesulitan menyikat gigi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi, akibat akumulasi plak.
Malnutrisi pada masa kehamilan, juga berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Kekurangan vitamin A, vitamin D, unsur makro dan mikronutrien, akan memengaruhi integritas gigi sulung anaknya kelak. Kelainan struktur gigi yaitu hipoplasia berpotensi meningkatkan risiko terjadinya karies akibat meningkatnya proses demineralisasi dari enamel protektif yang tipis.
Stunting dan Erupsi Gigi yang Terlambat
Stunting sering dihubungkan dengan kondisi terganggunya pertumbuhan gigi geligi. Proses tumbuh kembang gigi memerlukan beberapa nutrisi yang penting antara lain protein, kalsium dan fosfor. Kekurangan zat-zat tersebut, akan menyebabkan retardasi kematangan tulang sehingga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi. Tetapi tidak semua gigi yang terlambat erupsi disebabkan oleh staunting, karena terdapat faktor lain yang ikut memengaruhi erupsi gigi.
Stunting dan Kelainan Jaringan Lunak Mulut
Stunting juga berhubungan erat dengan kemungkinan terjadinya penyakit pada gingiva atau gusi, yaitu keradangan pada gingiva atau gingivitis. Beberapa jenis gingivitis disebabkan oleh kekurangan zat-zat nutrisi penting pada anak yaitu gingivitis pellagra (kekurangan niasin/vitamin B3), dan gingivitis skorbutik (kekurangan vitamin C). Gusi mudah berdarah juga dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu. Selain itu malnutrisi kronis pada anak juga dapat menyebabkan cheilitis (keradangan pada bibir).
Sebagai penutup dapat disampaikan tentang pentingnya menjaga asupan nutrisi bagi ibu hamil, serta meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak dapat dilakukan antara lain dengan menjaga pola makan yang sehat, serta memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
Bila berlangsung dalam waktu yang lama, maka akan terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak. Kondisi terganggunya psikomotorik serta intelektual dari efek stunting pada anak, dapat mengakibatkan kesulitan menyikat gigi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi, akibat akumulasi plak.
Malnutrisi pada masa kehamilan, juga berhubungan dengan terjadinya karies gigi. Kekurangan vitamin A, vitamin D, unsur makro dan mikronutrien, akan memengaruhi integritas gigi sulung anaknya kelak. Kelainan struktur gigi yaitu hipoplasia berpotensi meningkatkan risiko terjadinya karies akibat meningkatnya proses demineralisasi dari enamel protektif yang tipis.
Stunting dan Erupsi Gigi yang Terlambat
Stunting sering dihubungkan dengan kondisi terganggunya pertumbuhan gigi geligi. Proses tumbuh kembang gigi memerlukan beberapa nutrisi yang penting antara lain protein, kalsium dan fosfor. Kekurangan zat-zat tersebut, akan menyebabkan retardasi kematangan tulang sehingga dapat menyebabkan keterlambatan erupsi gigi. Tetapi tidak semua gigi yang terlambat erupsi disebabkan oleh staunting, karena terdapat faktor lain yang ikut memengaruhi erupsi gigi.
Stunting dan Kelainan Jaringan Lunak Mulut
Stunting juga berhubungan erat dengan kemungkinan terjadinya penyakit pada gingiva atau gusi, yaitu keradangan pada gingiva atau gingivitis. Beberapa jenis gingivitis disebabkan oleh kekurangan zat-zat nutrisi penting pada anak yaitu gingivitis pellagra (kekurangan niasin/vitamin B3), dan gingivitis skorbutik (kekurangan vitamin C). Gusi mudah berdarah juga dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi tertentu. Selain itu malnutrisi kronis pada anak juga dapat menyebabkan cheilitis (keradangan pada bibir).
Sebagai penutup dapat disampaikan tentang pentingnya menjaga asupan nutrisi bagi ibu hamil, serta meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak. Menjaga Kesehatan gigi dan mulut anak dapat dilakukan antara lain dengan menjaga pola makan yang sehat, serta memelihara kebersihan gigi dan mulut dengan baik dan benar.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda