Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo Akan Gunakan Sistem E-Voting
Jum'at, 09 September 2022 - 09:05 WIB
JAKARTA - Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 akan digelar pada 18-20 November 2022 di Solo, Jawa Tengah. Berbeda dengan Muktamar sebelumnya yang menggunakan sistem contreng manual di atas kertas, pemilihan pada Muktamar nanti akan menggunakan sistem elektronik (e-voting) .
Penggunaan e-voting tersebut dimulai ketika peserta memilih 39 calon, yang kemudian dibawa ke Muktamar untuk dipilih 13 nama yang nantinya menempati posisi struktur Pimpinan Pusat. Ke-13 orang terpilih kemudian bersidang dan menetapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
"Jadi, peraih suara terbanyak belum tentu menjadi ketua umum," ujar Anggota Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir dikutip dalam laman resmi Muhammadiyah, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, Muhammadiyah mengizinkan kader perempuan untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah kendati organisasi ini juga sudah menaungi perempuan dalam wadah organisasi otonom bernama ‘Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
“Soal terpilih atau tidak, itu soal lain. Yang jelas Muhammadiyah membolehkan perempuan memimpin Muhammadiyah,” kata Tafsir.
Namun, Tafsir juga menegaskan bahwa di dalam tradisi Muhammadiyah, kader tidak diperkenankan untuk mencalonkan diri sebagai pengurus pusat, melainkan harus ada pihak lain yang mencalonkan.
Sementara itu secara terpisah, Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 Sofyan Anif menegaskan peserta dan penggembira harus sudah menjalani vaksinasi booster atau vaksin ketiga. Hal itu mengacu pada imbauan Panitia Pusat dan PP Muhammadiyah.
"Kita sudah sejak sekarang ini memberi informasi kepada semua peserta maupun penggembira sudah harus booster, vaksin tiga,” kata Sofyan.
Ia menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah se-Indonesia untuk mendirikan rumah sakit darurat di Kota Solo. Baca juga: Ponpes Muhammadiyah Tumbuh Pesat, Menko PMK: Harus Terus Berbenah dan Adaptif
“Selain di semua titik penjemputan di Solo, Jogja, Semarang, bandara itu ya, kita juga menyediakan layanan kesehatan. Peserta datang, kita cek kesehatannya dan memberi makan, kita briefing termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dilalui selama Muktamar baru kita antar ke penginapan,” tutup Guru Besar Pendidikan UMS tersebut.
Penggunaan e-voting tersebut dimulai ketika peserta memilih 39 calon, yang kemudian dibawa ke Muktamar untuk dipilih 13 nama yang nantinya menempati posisi struktur Pimpinan Pusat. Ke-13 orang terpilih kemudian bersidang dan menetapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
"Jadi, peraih suara terbanyak belum tentu menjadi ketua umum," ujar Anggota Panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Tafsir dikutip dalam laman resmi Muhammadiyah, Jumat (9/9/2022).
Menurutnya, Muhammadiyah mengizinkan kader perempuan untuk dicalonkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah kendati organisasi ini juga sudah menaungi perempuan dalam wadah organisasi otonom bernama ‘Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
“Soal terpilih atau tidak, itu soal lain. Yang jelas Muhammadiyah membolehkan perempuan memimpin Muhammadiyah,” kata Tafsir.
Namun, Tafsir juga menegaskan bahwa di dalam tradisi Muhammadiyah, kader tidak diperkenankan untuk mencalonkan diri sebagai pengurus pusat, melainkan harus ada pihak lain yang mencalonkan.
Sementara itu secara terpisah, Ketua Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke 48 Sofyan Anif menegaskan peserta dan penggembira harus sudah menjalani vaksinasi booster atau vaksin ketiga. Hal itu mengacu pada imbauan Panitia Pusat dan PP Muhammadiyah.
"Kita sudah sejak sekarang ini memberi informasi kepada semua peserta maupun penggembira sudah harus booster, vaksin tiga,” kata Sofyan.
Ia menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah se-Indonesia untuk mendirikan rumah sakit darurat di Kota Solo. Baca juga: Ponpes Muhammadiyah Tumbuh Pesat, Menko PMK: Harus Terus Berbenah dan Adaptif
“Selain di semua titik penjemputan di Solo, Jogja, Semarang, bandara itu ya, kita juga menyediakan layanan kesehatan. Peserta datang, kita cek kesehatannya dan memberi makan, kita briefing termasuk kegiatan-kegiatan yang akan dilalui selama Muktamar baru kita antar ke penginapan,” tutup Guru Besar Pendidikan UMS tersebut.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda