Datangi Kantor PKS, Ratusan Driver Ojol Curhat Dampak Kenaikan Harga BBM
Jum'at, 09 September 2022 - 00:41 WIB
JAKARTA - Ratusan pengemudi ojek online yang tergabung dalam Serikat Pengemudi Daring (Speed) mendatangi Kantor DPP PKS, di Jakarta, Kamis (8/9/2022). Mereka menyampaikan curahan hati (curhat) mengenai dampak kenaikan harga BBM.
Kedatangan ratusan driver ojol ini disambut langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Syaikhu mengatakan, kenaikan harga BBM tentu memberatkan masyarakat, termasuk pengemudi ojol yang sebagian memakai pertalite untuk operasional bekerja.
Karena itu, PKS mendesak pemerintah mempertimbangkan kembali kenaikan harga BBM karena dampaknya sangat terasa di tengah-tengah masyarakat.
"Hasil diskusi tadi kita meminta kepada Pemerintah agar melihat kondisi di bawah, terutama dari para ojol ini yang merasakan dampak langsung terhadap kenaikan harga BBM. Kita meminta pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan untuk menaikkan harga BBM," kata Syaikhu kepada wartawan.
Dalam diskusi itu, Syaikhu juga mendengar keluh kesah yang dialami para pengemudi ojek online yang terkena dampak langsung terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi.
Para pengemudi ojol menyampaikan terima kasih atas sikap PKS yang menolak kenaikan harga BBM. Mereka juga mengapresiasi PKS yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Baca: Soal Kenaikan Harga BBM Era SBY, Demokrat Minta Adian PDIP Tidak Buta Tuli
"Dampak kenaikan BBM sangat terasa bagi kami. Dulu kami bisa mengisi bensin Rp40.000-50.000 pertalite dengan pemasukan Rp200.000 maksimal. Sekarang sekali isi Rp35.000 tidak cukup dengan pendapatan Rp100.000, belum makan," kata Mule, driver ojol dari Depok, Jawa Barat.
Para pengemudi ojol berharap ada harga khusus bagi mereka untuk membeli BBM bersubsidi. "Terima kasih buat PKS, terutama Presiden PKS atas waktu dan tempatnya. Yang ingin saya sampaikan, pertama mohon diperjuangkan untuk ojol ada harga khusus, agar dapet harga khusus, nggak harus Rp10.000," kata Sahrul, pengemudi ojek online asal Jakarta Timur.
Kedatangan ratusan driver ojol ini disambut langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Syaikhu mengatakan, kenaikan harga BBM tentu memberatkan masyarakat, termasuk pengemudi ojol yang sebagian memakai pertalite untuk operasional bekerja.
Karena itu, PKS mendesak pemerintah mempertimbangkan kembali kenaikan harga BBM karena dampaknya sangat terasa di tengah-tengah masyarakat.
"Hasil diskusi tadi kita meminta kepada Pemerintah agar melihat kondisi di bawah, terutama dari para ojol ini yang merasakan dampak langsung terhadap kenaikan harga BBM. Kita meminta pemerintah mempertimbangkan kembali keputusan untuk menaikkan harga BBM," kata Syaikhu kepada wartawan.
Dalam diskusi itu, Syaikhu juga mendengar keluh kesah yang dialami para pengemudi ojek online yang terkena dampak langsung terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi.
Para pengemudi ojol menyampaikan terima kasih atas sikap PKS yang menolak kenaikan harga BBM. Mereka juga mengapresiasi PKS yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Baca: Soal Kenaikan Harga BBM Era SBY, Demokrat Minta Adian PDIP Tidak Buta Tuli
"Dampak kenaikan BBM sangat terasa bagi kami. Dulu kami bisa mengisi bensin Rp40.000-50.000 pertalite dengan pemasukan Rp200.000 maksimal. Sekarang sekali isi Rp35.000 tidak cukup dengan pendapatan Rp100.000, belum makan," kata Mule, driver ojol dari Depok, Jawa Barat.
Para pengemudi ojol berharap ada harga khusus bagi mereka untuk membeli BBM bersubsidi. "Terima kasih buat PKS, terutama Presiden PKS atas waktu dan tempatnya. Yang ingin saya sampaikan, pertama mohon diperjuangkan untuk ojol ada harga khusus, agar dapet harga khusus, nggak harus Rp10.000," kata Sahrul, pengemudi ojek online asal Jakarta Timur.
(hab)
tulis komentar anda