DPD Sebut Kepemimpinan dan Sains Kunci Atasi Pandemi Covid-19

Kamis, 02 Juli 2020 - 09:54 WIB
Anggota DPD Fahira Idris menyebut kunci mengatasi pandemi Covid-19 adalah kepemimpinan yang bertumpu pada sains. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menyebut kunci penanggulangan pandemi virus Corona (Covid-19) adalah visi pemimpin yang jelas dan bertumpu pada sains. Situasi seperti ini memang membuat pemerintah di berbagai negara putar otak untuk mencari ramuan yang pas meredam penyebaran virus Covid-19 dan dampak turunannya.

Anggota DPD Fahira Idris setiap negara mempunyai pendekatan dan strategi yang berbeda-beda dalam menangani Covid-19. “Ada kesamaan dari negara-negara yang dinilai berhasil menanggulangi Corona, yakni pemimpinnya punya visi jelas. Pemerintahannya menjadikan sains dan data sebagai dasar kebijakan atau strategi mengendalikan virus,” ujarnya, Selasa (2/6/2020). (Baca juga: Menko PMK: Pasien Covid-19 Surabaya Akan Dipindah ke RSKI Pulau Galang, Riau)

Pandemi Covid-19 telah berlangsung enam bulan sejak pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Virus Sars Cov-II telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di lebih dari 200 negara. Bencana nonalam ini telah membuat krisis kesehatan juga diprediksi mengakibatkan resesi ekonomi global.



“Hingga saat ini, pemimpin di dunia sedang berjibaku menanggulangi penyebaran virus Corona di negaranya masing-masing. Beberapa di antaranya telah berhasil menghentikan mata rantai penularan virus dan mulai menata kembali kehidupannya, terutama ekonomi,” tutur senator asal DKI Jakarta itu. (Baca juga: Di Bawah Persentase Global, Angka Kesembuhan COVID-19 Nasional 43,2%)

Dia menjelaskan kemampuan seorang pemimpin sesungguhnya diuji saat negara tersebut berada situasi tidak norma atau krisis. Tidak ada satu negara pun, bahkan negara maju sekalipun, yang siap menghadapi serangan virus Sars Cov-II.

Semua negara kalang kabut menghadapi Covid-19 ini. Virus Sars Cov-II menunjukkan atau membuka kerentanan semua negara dari sisi kesehatan. “Kalau kita lihat negara-negara yang berhasil menanggulangi adalah yang mempunyai sistem kesehatan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik,” terangnya putri dari politikus senior Partai Golkar Fahmi Idris itu.

Negara-negara yang berhasil mengendalikan Covid-19 itu ada yang menerapkan karantina wilayah (lockdown) dan tidak. Taiwan dan Korea Selatan mengandalkan tes massal, pelacakan, komunikasi publik yang baik, dan memanfaatkan teknologi untuk menghentikan mata rantai virus Sars Cov-II.

Ada yang sudah melalui krisis kesehatan karena pandemi Covid-19, tentu ada yang belum. Banyak negara yang masih pontang panting untuk mencari cara meredam ganasnya penyebaran Covid-19. “Negara-negara ini tidak hanya harus berjibaku menahan gelombang ekonomi yang terjun bebas. Akan tetapi menahan laju penambahan kasus yang hingga saat ini belum landai,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More