Harga BBM Naik, Waketum Partai Garuda: Jaga Keseimbangan Perekonomian Negara
Selasa, 06 September 2022 - 21:23 WIB
JAKARTA - Demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ( BBM ) bukan lagi hal baru. Aksi tersebut sudah menjadi kegiatan rutin di masa pemerintahan Presiden Soeharto, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan, setiap demonstrasi isinya sama yakni rakyat terpuruk jika harga BBM naik. Tapi faktanya, Kehidupan rakyat berjalan dengan keseimbangan walaupun berkali-kali harga BBM naik. Artinya harga BBM bukan ukuran kesejahteraan.
”Venezuela adalah negara dengan harga BBM terendah, apakah rakyatnya sejahtera? Tidak, malah terjadi krisis ekonomi yang sangat dahsyat,” katanya, Selasa (6/9/2022).
Menurut Teddy, meski harga BBM berkali-kali naik namun kehidupan masyarakat tetap mengalami perubahan yang lebih baik. ”Lihat saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Mereka juga mengalami kenaikan harga BBM dari setiap rezim, tapi kehidupan mereka makin lebih baik. Dari yang tidak punya kendaraan sekarang punya, renovasi rumah, peningkatan gaya hidup dan banyak lagi perubahan yang lebih baik,” ucapnya.
Teddy menambahkan, tidak bisa terus menerus harga BBM di era Soeharto digunakan di era pemerintahan Presiden Jokowi. Jadi, kenaikan ini merupakan proses biasa yang terjadi di seluruh dunia.
”Sayangnya dipelintir demi urusan politik. Sekali lagi, ini bukan hal baru, ini hal yang sudah biasa dilakukan sebagai bagian dari menjaga keseimbangan perekonomian negara, dan ini dilakukan di semua rezim, bukan hanya di era Presiden Jokowi,” katanya.
Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan, setiap demonstrasi isinya sama yakni rakyat terpuruk jika harga BBM naik. Tapi faktanya, Kehidupan rakyat berjalan dengan keseimbangan walaupun berkali-kali harga BBM naik. Artinya harga BBM bukan ukuran kesejahteraan.
”Venezuela adalah negara dengan harga BBM terendah, apakah rakyatnya sejahtera? Tidak, malah terjadi krisis ekonomi yang sangat dahsyat,” katanya, Selasa (6/9/2022).
Menurut Teddy, meski harga BBM berkali-kali naik namun kehidupan masyarakat tetap mengalami perubahan yang lebih baik. ”Lihat saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kita. Mereka juga mengalami kenaikan harga BBM dari setiap rezim, tapi kehidupan mereka makin lebih baik. Dari yang tidak punya kendaraan sekarang punya, renovasi rumah, peningkatan gaya hidup dan banyak lagi perubahan yang lebih baik,” ucapnya.
Teddy menambahkan, tidak bisa terus menerus harga BBM di era Soeharto digunakan di era pemerintahan Presiden Jokowi. Jadi, kenaikan ini merupakan proses biasa yang terjadi di seluruh dunia.
”Sayangnya dipelintir demi urusan politik. Sekali lagi, ini bukan hal baru, ini hal yang sudah biasa dilakukan sebagai bagian dari menjaga keseimbangan perekonomian negara, dan ini dilakukan di semua rezim, bukan hanya di era Presiden Jokowi,” katanya.
(cip)
tulis komentar anda