Fadli Zon Sebut Kenaikan Harga BBM Resep Ekonomi Neoliberal
Minggu, 04 September 2022 - 08:41 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritisi langkah pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) . Dia menyebut kenaikan harga BBM resep ekonomi neoliberal.
"Kenaikan BBM berdasarkan mekanisme pasar adalah resep ekonomi neoliberal. Resep dan perintah konstitusi UUD 1945: “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar mantan Wakil Ketua DPR ini dalam cuitannya di akun Twitter @fadlizon, Minggu (4/9/2022).
Presiden Joko Widodo(Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naikdari Rp7.650 jadi Rp10.000 per liter.
Selain itu, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter. Pertamaxnonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Kenaikan ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, Sabtu (3/9/2022) pada pukul 14.30 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan harga BBM pilihan terakhir pemerintah. Namun pihaknya telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari 152,5 triliun menjadi 502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Kenaikan harga BBM, Jokowi menyebut merupakan keputusan tersulit yang dirinya ambil. Menurutnya dinaikkannya BBM merupakan jalan terakhir bagi pemerintah.
"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
"Kenaikan BBM berdasarkan mekanisme pasar adalah resep ekonomi neoliberal. Resep dan perintah konstitusi UUD 1945: “bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar mantan Wakil Ketua DPR ini dalam cuitannya di akun Twitter @fadlizon, Minggu (4/9/2022).
Presiden Joko Widodo(Jokowi) akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Harga Pertalite diputuskan naikdari Rp7.650 jadi Rp10.000 per liter.
Selain itu, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter. Pertamaxnonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter. Kenaikan ini berlaku 1 jam sejak diumumkan, Sabtu (3/9/2022) pada pukul 14.30 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kenaikan harga BBM pilihan terakhir pemerintah. Namun pihaknya telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari 152,5 triliun menjadi 502,4 triliun rupiah dan itu akan meningkat terus," ujar Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Kenaikan harga BBM, Jokowi menyebut merupakan keputusan tersulit yang dirinya ambil. Menurutnya dinaikkannya BBM merupakan jalan terakhir bagi pemerintah.
"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
(kri)
tulis komentar anda