Ustadz Abu dan Tauhid Pancasila

Sabtu, 27 Agustus 2022 - 11:23 WIB
Dalam ajaran Islam, tauhid memang selaras dengan nilai-nilai Pancasila, yakni nilai ketuhanan yang mengejawantah ke dalam kehidupan manusia, demi kualitas kehidupan manusia yang bermartabat. Dalam tradisi tauhid, hal ini digambarkan melalui tiga fase penauhidan manusia kepada Tuhan.

Pertama,tauhid uluhiyahyang mengacu pada usaha hamba untuk mengesakan Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Kedua,tauhid rububiyahyang mengacu pada usaha hamba untuk menyembah Allah sebagai Penguasa, Pelindung dan Pendidik Semesta. Ketiga,tauhid rahamutiyahyang mengacu pada sifat dasar dari Allah SWT, yakni Dzat Yang Maha Pengasih (al-Rahman) dan Maha Penyayang (al-Rahim).

Tauhid rahamutiyahatau tauhid kerahmatan inilah yang menjadi sifat dasar dari Allah SWT, baik sebagai Tuhan (Ilah) maupun sebagai Pelindung (Rabb). Artinya, dalam memerankan ketuhanan dan perlindungan semesta, Tuhan menebarkan kasih sayang.Tauhid rahamutiyahini didasarkan pada berbagai ayat suci tentang Tuhan yang mewajibkan diri-Nya untuk menjadi Dzat Pengasih, seperti termaktub dalam Surah al-An’am: 54.

Prinsip tauhid kerahmatan ini juga tercermin dalam Pancasila. Hal ini disebabkan oleh keberadaan sila-sila kerahmatan, yakni pemuliaan martabat manusia (kemanusiaan), persatuan (kebangsaan), pemuliaan terhadap rakyat (kerakyatan) dan perintah berbagi kesejahteraan (keadilan sosial) yang merupakan turunan dari sila Ketuhanan YME. Ini berarti, tauhid di dalam Pancasila terejawantah ke dalam sila-sila kerahmatan tersebut.

Prinsip tauhid kerahmatan yang termuat dalam Pancasila inilah yang mesti dipahami, termasuk oleh Ustadz Abu dan kalangan yang konservatif dalam memahami agama, agar keberagamaannya bersifat lebih lembut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ynt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More