Letjen Arie Jeffry Kumaat, Kepala BIN Pertama Peraih Adhi Makayasa
Kamis, 25 Agustus 2022 - 06:05 WIB
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen . Dalam sejarahnya, lembaga ini sudah beberapa kali berganti nama.
Diawali dari BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia), BKI (Badan Koordinasi Intelijen), BPI (Badan Pusat Intelijen), KIN (Komando Intelijen Negara), BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara), dan BIN (Badan Intelijen Negara) sampai sekarang.
Perubahan nama BAKIN menjadi BIN terjadi di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Letjen TNI Arie Jeffrey Kumaat pun ditunjuk menjadi Kepala BIN pertama.
Seperti apa sosok Kepala BIN pertama, Letjen TNI Arie Jeffrey Kumaat? Arie merupakan tokoh militer Indonesia kelahiran Lansot, Sulawesi Utara, 20 Mei 1944. Arie Kumaat adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang angkatan 1966.
Pada 20 November 1999, Arie mulai menjabat sebagai Kepala BIN menggantikan Letjen TNI Zaini Azhar Maulani. Arie memikul tugas yang berat ketika diangat menjadi Kepala BIN. Pasalnya, di kala pemerintah Gus Dur kerap terjadi kerusuhan bernuansa suku, ras, agama, dan antar golongan di sejumlah wilayah.
Setahun berselang pada 9 Agustus 2001, Presiden Megawati Sukarnoputri kemudian mencopot Arie sebagai Kepala BIN. Posisinya lalu digantikan AM Hendropriyono.
Karier militer Arie cukup cemerlang. Ia mengawalinya sebagai Komandan Batalyon Brigade Infanteri I Jaya Sakti, Jakarta dan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim), Jakarta Selatan.
Dari Jakarta, Arie kemudian ditunjuk menjadi Komandan Komando Resort Militer 163/Wirasatya (Korem), Bali dan berlanjut menjadi Komandan Resimen Taruna Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Dia kemudian ditarik kembali ke Ibu Kota menjadi Kepala Staf Garnisun I Ibu kota, Jakarta.
Sepak terjang Arie di dunia intelijen Tanah Air mulai diasah ketika menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI (BIA). BIA merupakan lembaga yang dibentuk Presiden Soeharto untuk mengurangi mandat Badan Intelijen Strategis (Bais) pasca dicopotnya LB Moerdani sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) pada 1993.
Diawali dari BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia), BKI (Badan Koordinasi Intelijen), BPI (Badan Pusat Intelijen), KIN (Komando Intelijen Negara), BAKIN (Badan Koordinasi Intelijen Negara), dan BIN (Badan Intelijen Negara) sampai sekarang.
Baca Juga
Perubahan nama BAKIN menjadi BIN terjadi di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Letjen TNI Arie Jeffrey Kumaat pun ditunjuk menjadi Kepala BIN pertama.
Seperti apa sosok Kepala BIN pertama, Letjen TNI Arie Jeffrey Kumaat? Arie merupakan tokoh militer Indonesia kelahiran Lansot, Sulawesi Utara, 20 Mei 1944. Arie Kumaat adalah lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang angkatan 1966.
Pada 20 November 1999, Arie mulai menjabat sebagai Kepala BIN menggantikan Letjen TNI Zaini Azhar Maulani. Arie memikul tugas yang berat ketika diangat menjadi Kepala BIN. Pasalnya, di kala pemerintah Gus Dur kerap terjadi kerusuhan bernuansa suku, ras, agama, dan antar golongan di sejumlah wilayah.
Setahun berselang pada 9 Agustus 2001, Presiden Megawati Sukarnoputri kemudian mencopot Arie sebagai Kepala BIN. Posisinya lalu digantikan AM Hendropriyono.
Karier militer Arie cukup cemerlang. Ia mengawalinya sebagai Komandan Batalyon Brigade Infanteri I Jaya Sakti, Jakarta dan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim), Jakarta Selatan.
Dari Jakarta, Arie kemudian ditunjuk menjadi Komandan Komando Resort Militer 163/Wirasatya (Korem), Bali dan berlanjut menjadi Komandan Resimen Taruna Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah. Dia kemudian ditarik kembali ke Ibu Kota menjadi Kepala Staf Garnisun I Ibu kota, Jakarta.
Sepak terjang Arie di dunia intelijen Tanah Air mulai diasah ketika menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen ABRI (BIA). BIA merupakan lembaga yang dibentuk Presiden Soeharto untuk mengurangi mandat Badan Intelijen Strategis (Bais) pasca dicopotnya LB Moerdani sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam) pada 1993.
tulis komentar anda