Kecewa Kinerja Menterinya, Resuffle Jadi Pilihan Dilematis Jokowi

Senin, 29 Juni 2020 - 08:07 WIB
Dia meminta agar setiap tindakan, keputusan, maupun kebijakan didasarkan pada situasi krisis. Tidak boleh hal ini dianggap sebagai sebuah kenormalan biasa. “Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja. Menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?,” katanya.

Jokowi pun siap untuk melakukan hal-hal luar biasa jika itu dapat mempercepat penanganan krisis. “Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara,” katanya.

Lebih jauh Jokowi mengungkapkan indikator tak maksimalnya penanganan pandemi Covid-19 terlihat dari serapan belanja-belanja di K/L. Jokowi menilai belanja K/L masih biasa-biasa saja. Perlu saya ingatkan belanja-belanja di kementerian, saya lihat laporan masih biasa-biasa saja. Segera keluarkan belanja itu secepat-cepatnya. Karena uang beredar akan semakin banyak, konsumsi masyarakat nanti akan naik. Jadi belanja-belanja-belanja kementerian tolong dipercepat,” katanya. (Lihat videonya: Lima Rumah Warga Terseret Longsor di Palopo)

Jokowi menyoroti penyerapan anggaran di bidang kesehatan yang masih jauh dari harapan. Dari total anggaran Rp75 triliun baru 1,53%. “Misalnya saya beri contoh, bidang kesehatan itu dianggarkan 75 triliun. 75 triliun baru keluar 1,53% coba,” tunjuknya. (Dita angga)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More