Organisasi Kepemudaan Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama di Medan
Sabtu, 30 Juli 2022 - 10:48 WIB
JAKARTA - Sejumlah pimpinan organisasi kepemudaan melakukan Deklarasi Pemuda Lintas Agama. Deklarasi digelar saat Silaturahmi Kebangsaan Pemuda Lintas Agama bertema "Pemuda Negarawan Lintas Agama Menuju Indonesia Emas 2045" di Taman Sadika Medan, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2022).
Kegiatan ini dihadiri Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas secara virtual. Dalam kesempatannya, Yaqut mengatakan kegiatan tersebut jangan hanya dideklarasikan, tapi juga bagaimana poin-poin yang dideklarasikan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk bangsa dan negara.
Menurut Yaqut, pemuda sebagai garda terdepan bangsa iharus sama-sama mengakui bahwa tidak ada hidup bersama yang tidak plural. "Hidup bersama itu pasti plural. Setiap fase sejarah selalu ditandai dengan kemajemukan dengan kebinekaan, dengan keberagaman," ujarnya secara virtual.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto yang didaulat sebagai ketua kelas Pemuda Negarawan Lintas Agama mengatakan pemimpin bangsa ini tidak hanya diam duduk di belakang dengan kenyamanannya tapi para pemimpin ini menunjukkan kesediaan dalam berjuang untuk menyejahterakan dan membangun bangsa.
Menurut Cak Nanto, Kota Medan menjadi pilihan dalam Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama karena Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang secara tolerasi keberagamaan nomor satu dan saling menghargai. "Kami mendorong bahwa sebagai generasi pemuda lintas agama meninggikan kapasitas dan kemampuan dirinya untuk membangun bangsa ini dengan cita-cita luhur kebangsaan berdasarkan nilai-nilai keagamaan yang dianut bukan politik golongan," kata Cak Nanto.
Cak Nanto berharap para Pemuda Negarawan Lintas Agama ini sebagai garda terdepan membangun bangsa. "Agar mengawal bangsa ini lebih harmonis dan lebih sejahtera," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan selama Medan menyandang miniatur Indonesia, multietnis dan setiap etnisnya tentunya memiliki landasan ajaran keagamaan masing-masing. Selama ini, kata Bobby, belum ada konflik antara umat beragama yang terjadi di Kota Medan. "Mudah-mudahan hal ini bisa terus kita jaga kita jadikan landasan empirik," katanya.
Menurut Bobby untuk menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan adalah bagaimana memastikan persatuan dan kesatuan terselenggara dengan baik. "Terutama bagaimana kerukunan antaragama seperti yang dikatakan Cak Nanto bagaimana kita dalam menjaga kemerdekaan ini juga menjaga melestarikan keberagaman itu sendiri," kata Bobby.
Kegiatan ini dihadiri Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas secara virtual. Dalam kesempatannya, Yaqut mengatakan kegiatan tersebut jangan hanya dideklarasikan, tapi juga bagaimana poin-poin yang dideklarasikan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari untuk bangsa dan negara.
Menurut Yaqut, pemuda sebagai garda terdepan bangsa iharus sama-sama mengakui bahwa tidak ada hidup bersama yang tidak plural. "Hidup bersama itu pasti plural. Setiap fase sejarah selalu ditandai dengan kemajemukan dengan kebinekaan, dengan keberagaman," ujarnya secara virtual.
Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto atau Cak Nanto yang didaulat sebagai ketua kelas Pemuda Negarawan Lintas Agama mengatakan pemimpin bangsa ini tidak hanya diam duduk di belakang dengan kenyamanannya tapi para pemimpin ini menunjukkan kesediaan dalam berjuang untuk menyejahterakan dan membangun bangsa.
Menurut Cak Nanto, Kota Medan menjadi pilihan dalam Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama karena Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang secara tolerasi keberagamaan nomor satu dan saling menghargai. "Kami mendorong bahwa sebagai generasi pemuda lintas agama meninggikan kapasitas dan kemampuan dirinya untuk membangun bangsa ini dengan cita-cita luhur kebangsaan berdasarkan nilai-nilai keagamaan yang dianut bukan politik golongan," kata Cak Nanto.
Cak Nanto berharap para Pemuda Negarawan Lintas Agama ini sebagai garda terdepan membangun bangsa. "Agar mengawal bangsa ini lebih harmonis dan lebih sejahtera," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan selama Medan menyandang miniatur Indonesia, multietnis dan setiap etnisnya tentunya memiliki landasan ajaran keagamaan masing-masing. Selama ini, kata Bobby, belum ada konflik antara umat beragama yang terjadi di Kota Medan. "Mudah-mudahan hal ini bisa terus kita jaga kita jadikan landasan empirik," katanya.
Menurut Bobby untuk menuju Indonesia Emas 2045 yang dilakukan adalah bagaimana memastikan persatuan dan kesatuan terselenggara dengan baik. "Terutama bagaimana kerukunan antaragama seperti yang dikatakan Cak Nanto bagaimana kita dalam menjaga kemerdekaan ini juga menjaga melestarikan keberagaman itu sendiri," kata Bobby.
tulis komentar anda