Ditemukan Sejumlah Spesies Baru Tumbuhan di Tanah Papua
Rabu, 27 Juli 2022 - 11:54 WIB
baca juga: Sandiaga Uno: Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya Modal Kebangkitan Ekonomi Papua
Prof Heatubun juga menyatakan, bahwa ada dua hal penting dari penemuan delapan spesies baru palem kipas ini. Pertama, bahwa kekayaan spesies flora di New Guinea, khususnya di Tanah Papua, merupakan sesuatu yang nyata dan bukan hanya perkiraan semata. “Hasil penelitian dan penemuan spesies di daerah perkotaan, misalnya di Kampung Ayapo, Sentani, dan Wondama, menunjukan bahwa kita memang belum banyak mengetahui keanekaragaman hayati
di sekitar kita,” tukasnya.
Kedua, temuan ini merupakan kesempatan baik bagi pelajar, mahasiswa dan kaum muda lainnya di tanah Papua untuk jangan ragu-ragu melakukan riset mengenai keanekaragaman hayati di tanah Papua, dan berkesempatan untuk menjadi ahlinya di masa depan bila serius menekuninya.
“Tentunya kegiatan ini belum selesai. Sesudah diteliti dan dipublikasikan perlu untuk upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Tanah Papua,” tandasnya.
Paling Bermanfaat di Dunia
Suku palem-palem Arecaceae merupakan suku tumbuhan peringkat kedua di dunia yang paling bermanfaat bagi umat manusia setelah suku rumput-rumputan, apalagi di tanah Papua. Sebut saja sagu, kelapa, nibung, enau, rotan, dan nipa selalu digunakan baik dalam kehidupan modern maupun tradisional.
baca juga: Nikmati Suguhan Autentik Papua dan Indonesia Timur di Yougwa Danau Sentani
Dari 34 marga palem di New Guinea dan pulau-pulau sekitarnya, marga Licuala memiliki jumlah spesies kedua terbanyak setelah marga Calamus atau rotan yang memiliki jumlah 64 spesies, dengan ditemukan dan dideskripsikan delapan spesies baru palem kipas ini, maka total jumlahnya ada 25 spesies (termasuk 2 sub spesies).
Prof Heatubun juga menyatakan, bahwa ada dua hal penting dari penemuan delapan spesies baru palem kipas ini. Pertama, bahwa kekayaan spesies flora di New Guinea, khususnya di Tanah Papua, merupakan sesuatu yang nyata dan bukan hanya perkiraan semata. “Hasil penelitian dan penemuan spesies di daerah perkotaan, misalnya di Kampung Ayapo, Sentani, dan Wondama, menunjukan bahwa kita memang belum banyak mengetahui keanekaragaman hayati
di sekitar kita,” tukasnya.
Kedua, temuan ini merupakan kesempatan baik bagi pelajar, mahasiswa dan kaum muda lainnya di tanah Papua untuk jangan ragu-ragu melakukan riset mengenai keanekaragaman hayati di tanah Papua, dan berkesempatan untuk menjadi ahlinya di masa depan bila serius menekuninya.
“Tentunya kegiatan ini belum selesai. Sesudah diteliti dan dipublikasikan perlu untuk upaya-upaya pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Tanah Papua,” tandasnya.
Paling Bermanfaat di Dunia
Suku palem-palem Arecaceae merupakan suku tumbuhan peringkat kedua di dunia yang paling bermanfaat bagi umat manusia setelah suku rumput-rumputan, apalagi di tanah Papua. Sebut saja sagu, kelapa, nibung, enau, rotan, dan nipa selalu digunakan baik dalam kehidupan modern maupun tradisional.
baca juga: Nikmati Suguhan Autentik Papua dan Indonesia Timur di Yougwa Danau Sentani
Dari 34 marga palem di New Guinea dan pulau-pulau sekitarnya, marga Licuala memiliki jumlah spesies kedua terbanyak setelah marga Calamus atau rotan yang memiliki jumlah 64 spesies, dengan ditemukan dan dideskripsikan delapan spesies baru palem kipas ini, maka total jumlahnya ada 25 spesies (termasuk 2 sub spesies).
Lihat Juga :
tulis komentar anda