Ditemukan Sejumlah Spesies Baru Tumbuhan di Tanah Papua

Rabu, 27 Juli 2022 - 11:54 WIB
Licuala bankae, satu dari delapan spesies baru palem kipas marga Licuala (suku palem-paleman atau Arecaceae) yang ditemukan di Tanah Papua dan Papua New Guinea. Foto-foto: Anders S. Barfod
JAYAPURA - Perkembangan riset dan publikasi ilmiah dalam dua tahun terakhir telah memperlihatkan ada penambahan jumlah spesies baru dari Tanah Papua dan Papua New Guinea , termasuk delapan jenis baru palem kipas marga Licuala (suku palem-paleman atau Arecaceae) yang baru saja dipublikasikan di pertengahan 2022.

baca juga: Yasonna Ceritakan Komitmen Megawati Lestarikan Tanaman Langka hingga ke Papua

Tanah Papua dan Papua New Guine, berdasarkan riset ilmiah memiliki kekayaan spesies flora dan tingkat keendemikan tertinggi di dunia, terutama tumbuhan berpembuluh atau vascular plants. Tercatat 13.634 spesies tumbuhan yang termasuk dalam 1.742 marga (genus) dan 264 suku (famili) pada 2020 berdasarkan publikasi Camara-Leret dkk di jurnal Nature.

Dengan adanya temuan spesies baru tumbuhan, prediksi para ahli tumbuhan memperkirakan akan terjadi penambahan jumlah spesies baru sekitar 3000-4000 spesies dalam 50 tahun ke depan, terutama dari Tanah Papua masih belum banyak dieksplorasi.

Spesies Baru Palem Kipas



Delapan spesies baru palem kipas yang ditemukan tersebut, dipublikasikan dalam dua publikasi di jurnal ilmiah berbeda, yaitu tujuh jenis baru diterbitkan di Jurnal Phytotaxa volume 555 halaman 1-16, tertanggal 19 Juli 2022. Jurnal itu dibuat oleh Dr Anders Barfod dari Department of Biology, Aarhus University, Denmark; dan Prof Dr Charlie D Heatubun dari Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Papua Barat dan Fakultas Kehutanan Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat .

baca juga: Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Gurun Atacama Chili

Ketujuh spesies baru yang lengkap dengan nama otoritas ilmiahnya itu, adalah Licuala bakerii Barfod & Heatubun, Licuala bankae Barfod & Heatubun, Licuala coccinisedes Barfod & Heatubun, Licuala essigii Barfod & Heatubun, Licuala multibracteata Barfod & Heatubun, Licuala sandsiana Barfod & Heatubun, dan Licuala suprafolia Barfod & Heatubun.

Sementara satu spesies Licuala heatubunii Barfod & WJ Baker diterbitkan dalam Jurnal Palms volume 66 halaman 69-71, edisi Juni 2022, Jurnal itu ditulis oleh Dr Anders Barfod dari Department of Biology, Aarhus University, Denmark; dan Dr William J Baker dari Royal Botanic Gardens Kew, Richmond, Surrey, Inggris. Dalam kedua publikasi itu disampaikan temuan tersebut merupakan hasil penelitian yang ekstensif di lapangan dan di herbarium.

Penghargaan Kepada Prof Charlie D Heatubun

Secara khusus, dalam penemuan dan publikasi spesies baru Licuala ini, ada yang istimewa. Karena, salah satu spesies baru Licuala yang ditemukan di Kampung Ayapo, Sentani, Provinsi Papua diberikan nama Licuala heatubunii. Pemberian nama spesies atau eponim heatubunii merupakan penghargaan yang diberikan kepada Prof Charlie D Heatubun, oleh kedua penulis sebagai otoritas pemberian nama ilmiah, yakni Dr Anders Barfod dan Dr William J Baker.

baca juga: 4 Spesies Karang Baru Ditemukan di Perairan Andaman dan Nicobar

Eponim ini diberikan atas kontribusi luar biasa yang telah diberikan Prof Charlie D Heatubun bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan penelitian tumbuhan, khususnya suku palem-paleman di New Guinea. Prof Charlie D Heatubun saat ini mengemban tugas sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Papua Barat (sebelumnya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah) dan staf pengajar senior di Fakultas Kehutanan Universitas Papua.

Prof Charlie D Heatubun juga sebagai staf peneliti kehormatan di Royal Botanical Gardens Kew, London, Inggris. Dengan publikasi tujuh spesies baru Licuala ini, telah menambah catatan kinerja profesionalnya sebagai seorang taksonomiwan tumbuhan sejak tahun 2000, yang telah mendeskripsi tiga marga baru (Manjekia, Jailoloa, dan Wallaceodoxa), berikut 45 spesies baru serta berkontribusi untuk satu marga baru (Dransfieldia) dan 10 spesies baru tumbuhan lainnya.

Bagi Prof Heatubun, eponim ini merupakan eponim kedua. Sebelumnya diberikan juga untuk nama spesies baru rotan dari marga Calamus-Calamus heatubunii (WJ Baker & J Dransf) yang dipublikasikan pada 2017, berdasarkan rotan yang berasal dari Sorong dan Pulau Waigeo, Raja Ampat .

baca juga: Hutan Lindung Remu Papua Barat Digarong Penambang Ilegal
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More