Survei: Para Capres Diterpa Komentar Negatif, Persepsi Positif Prabowo Justru Meroket Tembus 62,8%!
Minggu, 24 Juli 2022 - 16:52 WIB
JAKARTA - Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil riset terbaru tentang sentimen positif publik terhadap para capres 2024.
Hasilnya, Prabowo Subianto menempati ranking tertinggi --meski seperti tokoh-tokoh lainnya-- tetap diterpa komentar nyinyir dalam beberapa pekan ini.
"Simpati publik terhadap Prabowo justru terus meningkat," kata Direktur LSJ Fetra Ardianto, Minggu (24/7/2022).
Belum lama ini, Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa Prabowo telah gagal dalam tiga kali Pilpres dan mempertanyakan apakah Prabowo mau gagal untuk keempat kalinya apabila maju di Pilpres 2024.
Adapun, politisi NasDem Zulfan Lindan menyatakan bahwa Prabowo sebaiknya tidak perlu maju pilpres lagi, terkait usia.
"Komentar negatif JK dan Zulfan Lindan ternyata justru menimbulkan underdog effect terhadap citra Prabowo di mata publik," ungkap Fetra.
Dalam teori politik, seorang sosok yang disepelekan atau didegradasi citranya boleh jadi malah kebanjiran simpati dari publik luas. Setidaknya, itu terjadi pada Prabowo belakangan ini.
Sentimen positif dari publik justru meningkat signifikan pasca datangnya komentar nyinyir dari segelintir tokoh nasional tersebut.
Hasilnya, Prabowo Subianto menempati ranking tertinggi --meski seperti tokoh-tokoh lainnya-- tetap diterpa komentar nyinyir dalam beberapa pekan ini.
"Simpati publik terhadap Prabowo justru terus meningkat," kata Direktur LSJ Fetra Ardianto, Minggu (24/7/2022).
Belum lama ini, Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa Prabowo telah gagal dalam tiga kali Pilpres dan mempertanyakan apakah Prabowo mau gagal untuk keempat kalinya apabila maju di Pilpres 2024.
Adapun, politisi NasDem Zulfan Lindan menyatakan bahwa Prabowo sebaiknya tidak perlu maju pilpres lagi, terkait usia.
"Komentar negatif JK dan Zulfan Lindan ternyata justru menimbulkan underdog effect terhadap citra Prabowo di mata publik," ungkap Fetra.
Dalam teori politik, seorang sosok yang disepelekan atau didegradasi citranya boleh jadi malah kebanjiran simpati dari publik luas. Setidaknya, itu terjadi pada Prabowo belakangan ini.
Sentimen positif dari publik justru meningkat signifikan pasca datangnya komentar nyinyir dari segelintir tokoh nasional tersebut.
tulis komentar anda