Lemkapi Apresiasi Koordinasi Polri dan Komnas HAM dalam Kasus Penembakan Brigadir J

Sabtu, 16 Juli 2022 - 11:39 WIB
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan. FOTO/IST
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia ( Lemkapi ) Edi Hasibuan menyambut baik koordinasi dan tukar informasi yang dilakukan tim khusus (timsus) Polri dengan Komnas HAM dalam menangani kasus penembakan Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri, Pejaten, Jakarta Selatan.

"Koordinasi dan tukar informasi sangat dibutuhkan para tim pencari fakta dalam kasus penembakan ini. Polri butuh Komnas HAM dan Komnas HAM butuh Polri, khususnya hal yang menyangkut pada scientific crime investigation (penyidikan berbasis ilmiah)," ujar Edi Hasibuan, Sabtu (16/7/2022).

Dengan adanya saling tukar informasi antara Polri dan Komnas HAM, Edi berkeyakinan hasil investigasi semakin baik dan mendapat kepercayaan dari masyarakat. Tim khusus Polri ini dalam pengamatan Edi, terus kerja keras sejak pagi siang, hingga malam dalam mengumpulkan data dan bukti-bukti.

Baca juga: Bahas Kasus Kematian Brigadir J, Wakapolri Datangi Kantor Komnas HAM





"Hasil kerja tim khusus ini kita harapkan semakin banyak menemukan fakta baru yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum agar mendapat trust (kepercayaan) dari masyarakat," kata anggota Kompolnas periode 2012-2016 ini.

Menurut Edi Hasibuan, tidak mudah bagi Polri membuat masyarakat percaya terhadap hasil investigasi penembakan di rumah Kadiv Propam Polri. Profesionalisme Polri tentu akan menjadi taruhannya.

"Namun, dengan mengungkap bukti dan fakta hukum yang benar, kami yakin masyarakat akan semakin percaya terhadap Polri. Apalagi, tim khusus ini diawaki 4 jenderal bintang tiga dan mereka semua adalah ahli reserse dan ahli intelijen," ucap Edi.

Selain itu tim khusus Polri juga sudah melibatkan pengawas eksternal, seperti Kompolnas dan Komnas HAM. Edi melihat Ini bentuk transparansi Polri dalam menangani kasus tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More