Fahri Hamzah: Bagian Dapur Pemerintahan Jokowi Berantakan
Kamis, 25 Juni 2020 - 19:13 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah menyatakan ada problem dapur pada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, hal itu sebenarnya sudah terlihat sejak masa 100 hari pertama.
Ketika itu, Fahri mengatakan dapur pemerintahan Jokowi masih terlihat kacau. Sekarang, lanjut dia, dapur pemerintah memang tidak kacau, melainkan berantakan. Hal ini bisa dilihat dari peperangan melawan pandemi Covid-19.
Karena dapurnya berantakan, bau masakannya pun tercium tidak sedap. "Ini problemnya ada di dapur menurut saya. Apa sih dapur itu? Dapur adalah orang yang paling dekat dengan presiden. Dan saya mengidentifikasi dapur itu paling tidak ada mensegneg, menseskab, KSP,” ujarnya dalam Webinar bertema Siapa Layak Direshuffle?, Kamis (25/6/2020).
(Baca: Fahri Hamzah Sebut Tiket Jakarta-Lombok Lebih Murah Ketimbang Rapid Test)
Fahri mengatakan, dapur terbagi menjadi dapur kering dan basah. Di dalam dapur itu, ada kepala badan siber, kepala BIN, Panglima TNI dan Kapolri. Ia percaya, jika dapur kering dan basah ini dapat bekerjasama dengan baik maka akan menghasilkan masakan yang sedap, dan kebijakan yang keluar akan baik. Terlebih, ini periode kedua Jokowi yang idealnya jauh lebih berpengalaman.
"Chef utamanya Pak Jokowi itu sudah berpengalaman periode pertama, lima tahun dia jadi presiden pada periode pertama. Orang kalau lima tahun sekolah itu S2 dan S3 toh," ucapnya.
(Baca: Siti Fadilah Kembali Masuk Bui, Fahri Hamzah dan Irmanputra Sidin Bereaksi)
"Karena Pak Jokowi kan sudah S1 di UGM fakultas kehutanan jadi kalau dia kuliah itu sudah dapat doktor. Ini sudah post doktoral sebenarnya menjelang dapat gelar prof doktor," kata Fahri melanjutkan.
Fahri yakin, jika dapurnya oke, maka kebijakan presiden ketika diimplementasikan menjadi akurat. "Ibarat racikan kadar garam atau gula gak boleh salah itu pelerjaan dapur. Tapi dia terasa baunya bisa terasa," katanya.
Ketika itu, Fahri mengatakan dapur pemerintahan Jokowi masih terlihat kacau. Sekarang, lanjut dia, dapur pemerintah memang tidak kacau, melainkan berantakan. Hal ini bisa dilihat dari peperangan melawan pandemi Covid-19.
Karena dapurnya berantakan, bau masakannya pun tercium tidak sedap. "Ini problemnya ada di dapur menurut saya. Apa sih dapur itu? Dapur adalah orang yang paling dekat dengan presiden. Dan saya mengidentifikasi dapur itu paling tidak ada mensegneg, menseskab, KSP,” ujarnya dalam Webinar bertema Siapa Layak Direshuffle?, Kamis (25/6/2020).
(Baca: Fahri Hamzah Sebut Tiket Jakarta-Lombok Lebih Murah Ketimbang Rapid Test)
Fahri mengatakan, dapur terbagi menjadi dapur kering dan basah. Di dalam dapur itu, ada kepala badan siber, kepala BIN, Panglima TNI dan Kapolri. Ia percaya, jika dapur kering dan basah ini dapat bekerjasama dengan baik maka akan menghasilkan masakan yang sedap, dan kebijakan yang keluar akan baik. Terlebih, ini periode kedua Jokowi yang idealnya jauh lebih berpengalaman.
"Chef utamanya Pak Jokowi itu sudah berpengalaman periode pertama, lima tahun dia jadi presiden pada periode pertama. Orang kalau lima tahun sekolah itu S2 dan S3 toh," ucapnya.
(Baca: Siti Fadilah Kembali Masuk Bui, Fahri Hamzah dan Irmanputra Sidin Bereaksi)
"Karena Pak Jokowi kan sudah S1 di UGM fakultas kehutanan jadi kalau dia kuliah itu sudah dapat doktor. Ini sudah post doktoral sebenarnya menjelang dapat gelar prof doktor," kata Fahri melanjutkan.
Fahri yakin, jika dapurnya oke, maka kebijakan presiden ketika diimplementasikan menjadi akurat. "Ibarat racikan kadar garam atau gula gak boleh salah itu pelerjaan dapur. Tapi dia terasa baunya bisa terasa," katanya.
(muh)
tulis komentar anda