Melihat Asrama TKW di Selangor: Fasilitas Lengkap dan Bersih, hanya Potong Gaji 3 Ringgit per Bulan
Rabu, 29 Juni 2022 - 18:50 WIB
Asisten Manajer HRD Sony Malaysia Zalham bin Jani menuturkan, penyediaan asrama bagi para pekerja ini sebagai bagian fasilitas perusahaan. Tujuannya agar mereka betah dan bisa maksimal bekerja.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan pengelompokan pekerja dalam satu rusun berdasarkan negara hingga agama. "Agar tidak shock tinggal di luar negeri," ujarnya.
Di Pangsa Sri Ayu, satu rusun ditempati rata-rata enam orang. Satu kamar ditempati dua orang. Dengan gaji rata-rata 1.500 ringgit per bulan ditambah uang lembur per hari 25-30 ringgit per hari tentu potong gaji hanya 3 ringgit tidak memberatkan. Untuk berangkat kerja, mereka naik bus jemputan yang datang tiga kali sehari sesuai dengan shift perusahaan.
SINDOnews mencoba masuk ke dalam salah satu rusun yang ditempati TKW. Kondisi bangunannya bagus, tembok tampak kokoh, lantai semen dan bersih. Di ruang tamu terdapat sofa dan televisi.
Masuk ke kamar, terdapat kamar tidur susun dan lemari. Dapur berada di samping ruang tamu. "Alhamdulillah betah tinggal di sini. Dengan bekerja di sini, saya bisa menyekolahkan dua anak saya dan membiayai orang tua," kata Juana Pujiastuti (38).
TKW asal Surabaya ini sudah 10 tahun bekerja di Sony Malaysia. Sebelumnya dia bekerja di wilayah Penang. Meski mengaku tidak pulang setiap tahun, dia sangat betah. "Kan di sini bekerja nyari uang, bukan untuk senang-senang," ujarnya dengan logat Malaysia-nya.
Ketika dikomentari dialegnya sudah seperti warga Malaysia asli, wanita berkaca mata ini tertawa. "Iya maaf, sudah kebiasaan setiap hari," ujarnya.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan pengelompokan pekerja dalam satu rusun berdasarkan negara hingga agama. "Agar tidak shock tinggal di luar negeri," ujarnya.
Di Pangsa Sri Ayu, satu rusun ditempati rata-rata enam orang. Satu kamar ditempati dua orang. Dengan gaji rata-rata 1.500 ringgit per bulan ditambah uang lembur per hari 25-30 ringgit per hari tentu potong gaji hanya 3 ringgit tidak memberatkan. Untuk berangkat kerja, mereka naik bus jemputan yang datang tiga kali sehari sesuai dengan shift perusahaan.
SINDOnews mencoba masuk ke dalam salah satu rusun yang ditempati TKW. Kondisi bangunannya bagus, tembok tampak kokoh, lantai semen dan bersih. Di ruang tamu terdapat sofa dan televisi.
Masuk ke kamar, terdapat kamar tidur susun dan lemari. Dapur berada di samping ruang tamu. "Alhamdulillah betah tinggal di sini. Dengan bekerja di sini, saya bisa menyekolahkan dua anak saya dan membiayai orang tua," kata Juana Pujiastuti (38).
TKW asal Surabaya ini sudah 10 tahun bekerja di Sony Malaysia. Sebelumnya dia bekerja di wilayah Penang. Meski mengaku tidak pulang setiap tahun, dia sangat betah. "Kan di sini bekerja nyari uang, bukan untuk senang-senang," ujarnya dengan logat Malaysia-nya.
Ketika dikomentari dialegnya sudah seperti warga Malaysia asli, wanita berkaca mata ini tertawa. "Iya maaf, sudah kebiasaan setiap hari," ujarnya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda