Maksimalkan Komunikasi, Pejabat Publik Didorong Optimalkan Medsos
Minggu, 26 Juni 2022 - 00:17 WIB
JAKARTA - Media sosial (medsos) dinilai menjadi sarana komunikasi efektif menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh pengamat medsos, Varhan Abdul Aziz.
Karena itu Varhan mengimbau agar mendorong pejabat publik memaksimalkan media sosial(medsos). Varhan menjabarkan pandangannya ini merespons langkah Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang mulai membangun informasi yang valid kepada masyarakat melalui YouTube, Dr Moeldoko.
"Melalui kanal youtube Moeldoko, informasi valid bisa didapat dari sumber yang valid pula. Youtube Pak Moeldoko bisa menjadi inspirasi pejabat publik berkomunikasi secara efektif dengan beragam komunitas yang ada di Indonesia," kata Varhan, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Jangan Oversharing di Medsos, Bahaya!
Seperti diketahui, dalam postingan di akun youtube Dr Moeldoko yang ditayangkan Jumat(24/6/2022), KSP Moeldoko berdialog bersama para pendekar dari berbagai perguruan silat.
YouTube yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu ini sudah ditonton lebih dari 1.500 penonton dalam 14 jam. Sebuah dialog interaktif yang tidak hanya membahas soal perguruan silat di Madiun, tapi juga membahas terkait persoalan bangsa dari kacamata para pendekar.
Para pendekar tersebut antara lain: Badri (Perguruan Naras) Warih (Perguruan Sabinongo), Marni (Perguran Epesate), Abdul Gofur Suyanto (Perguruan Persaudaraan Satu Tekad Sriwulan). Di Kabupaten Madiun setidaknya terdapat 14 perguran pencak silat yang bertempat di sekitar Gunung Wilis dan Gunung Tidar.
Varhan Abdul Aziz mengapresiasi bentuk dialog interaktif di youtube Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Menurutnya video Moeldoko ini unik dan menarik. Pasalnya dialog yang dibangun Moeldoko menghadirkan narasumber dari unit kelompok masyarakat yang berbeda dari arus utama, salah satunya para pendekar.
"Konsep dialog interaktif di youtube Pak Moeldoko ini sangat unik dan menarik. Pada edisi terbaru menghadirkan narasumber dari kalangan pendekar. Dua edisi sebelumnya, Pak Moeldoko menghadirkan seniman dan budayawan di kota yang berbeda," terang Varhan.
Karena itu Varhan mengimbau agar mendorong pejabat publik memaksimalkan media sosial(medsos). Varhan menjabarkan pandangannya ini merespons langkah Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang mulai membangun informasi yang valid kepada masyarakat melalui YouTube, Dr Moeldoko.
"Melalui kanal youtube Moeldoko, informasi valid bisa didapat dari sumber yang valid pula. Youtube Pak Moeldoko bisa menjadi inspirasi pejabat publik berkomunikasi secara efektif dengan beragam komunitas yang ada di Indonesia," kata Varhan, Sabtu (25/6/2022).
Baca juga: Jangan Oversharing di Medsos, Bahaya!
Seperti diketahui, dalam postingan di akun youtube Dr Moeldoko yang ditayangkan Jumat(24/6/2022), KSP Moeldoko berdialog bersama para pendekar dari berbagai perguruan silat.
YouTube yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu ini sudah ditonton lebih dari 1.500 penonton dalam 14 jam. Sebuah dialog interaktif yang tidak hanya membahas soal perguruan silat di Madiun, tapi juga membahas terkait persoalan bangsa dari kacamata para pendekar.
Para pendekar tersebut antara lain: Badri (Perguruan Naras) Warih (Perguruan Sabinongo), Marni (Perguran Epesate), Abdul Gofur Suyanto (Perguruan Persaudaraan Satu Tekad Sriwulan). Di Kabupaten Madiun setidaknya terdapat 14 perguran pencak silat yang bertempat di sekitar Gunung Wilis dan Gunung Tidar.
Varhan Abdul Aziz mengapresiasi bentuk dialog interaktif di youtube Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Menurutnya video Moeldoko ini unik dan menarik. Pasalnya dialog yang dibangun Moeldoko menghadirkan narasumber dari unit kelompok masyarakat yang berbeda dari arus utama, salah satunya para pendekar.
"Konsep dialog interaktif di youtube Pak Moeldoko ini sangat unik dan menarik. Pada edisi terbaru menghadirkan narasumber dari kalangan pendekar. Dua edisi sebelumnya, Pak Moeldoko menghadirkan seniman dan budayawan di kota yang berbeda," terang Varhan.
tulis komentar anda