Ini Daftar Kecabangan TNI AL, Salah Satunya Berjuluk Hantu Laut
Jum'at, 10 Juni 2022 - 06:34 WIB
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menjadi salah satu cabang angkatan perang dari TNI yang bertanggung jawab atas operasi pertahanan Republik Indonesia di laut. TNI AL bertugas menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional berlandaskan dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.
Selain itu, TNI AL bertugas menerapkan tugas diplomasi AL dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang diputuskan oleh pemerintah, menerapkan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut, dan menerapkan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
TNI AL terbentuk pada tanggal 10 September 1945 yang diawali dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut) yaitu bagian dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
TNI AL dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menjadi pimpinan tertinggi di Markas Mulia Angkatan Laut (Mabesal). Kekuatan TNI AL masa ini terbagi dalam 3 armada, Komando Armada (Koarmada) I yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Koarmada II yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, dan Koarmada III di Sorong, Papua serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir.
Prajurit TNI AL diklasifikasikan ke dalam beberapa korps/kecabangan. Berikut daftar kecabangan atau korps di TNI AL:
1. Korps Pelaut "Laut (P)"
Korps Pelaut memiliki kemampuan navigasi, komunikasi, senjata atas air, senjata bawah air dan pusat informasi tempur pada KRI. Selain itu, memiliki kemampuan ilmu pertahanan bidang nautika, teknik kesenjataan aspek laut, teknik manajemen, kepemimpinan, hukum, dan komunikasi sosial.
Korps Pelaut terdiri dari:
- Kejuruan Bahari (BAH)
Selain itu, TNI AL bertugas menerapkan tugas diplomasi AL dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang diputuskan oleh pemerintah, menerapkan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut, dan menerapkan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
TNI AL terbentuk pada tanggal 10 September 1945 yang diawali dengan nama Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut) yaitu bagian dari Badan Keamanan Rakyat (BKR). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
TNI AL dipimpin oleh seorang Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang menjadi pimpinan tertinggi di Markas Mulia Angkatan Laut (Mabesal). Kekuatan TNI AL masa ini terbagi dalam 3 armada, Komando Armada (Koarmada) I yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta dan Koarmada II yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya, dan Koarmada III di Sorong, Papua serta satu Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Selain itu juga membawahi Korps Marinir.
Prajurit TNI AL diklasifikasikan ke dalam beberapa korps/kecabangan. Berikut daftar kecabangan atau korps di TNI AL:
1. Korps Pelaut "Laut (P)"
Korps Pelaut memiliki kemampuan navigasi, komunikasi, senjata atas air, senjata bawah air dan pusat informasi tempur pada KRI. Selain itu, memiliki kemampuan ilmu pertahanan bidang nautika, teknik kesenjataan aspek laut, teknik manajemen, kepemimpinan, hukum, dan komunikasi sosial.
Korps Pelaut terdiri dari:
- Kejuruan Bahari (BAH)
Lihat Juga :
tulis komentar anda