SMRC Prediksi Elektabilitas Ganjar Bisa Lampaui Jokowi saat Pilpres 2014
Kamis, 09 Juni 2022 - 18:25 WIB
JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting ( SMRC ) melihat bahwa titik awal Ganjar Pranowo menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 lebih kuat dibanding Joko Widodo ( Jokowi ) menjelang 2014 silam. SMRC pun memprediksi elektabilitas Ganjar bisa melampaui Jokowi.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, sekitar 2-3 tahun sebelum hari H pilpres, dalam pertanyaan terbuka (spontan) dan semi terbuka, elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Jokowi, dan terus naik bersamaan dengan mendekatnya hari H pemilihan.
Dalam pertanyaan terbuka, kata Deni, pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum pemilihan Februari 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan publik secara spontan sebesar 6,1%. Pada 3 tahun sebelum Pilpres Juli 2014, yakni pada survei Juni 2011, Jokowi sama sekali belum mendapat dukungan secara spontan atau masih 0%.
Baca juga: Survei Poltracking: Ganjar Teratas, Prabowo dan Anies Membuntuti
Pada Mei 2022, atau sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2024, sambung Deni, dukungan spontan pada Ganjar sudah mencapai 14,5%, sementara dukungan spontan pada Jokowi di Oktober 2012 (sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2014) masih sekitar 0,6%.
Menurut Deni, pola yang sama juga terlihat dalam respons atas pertanyaan semi terbuka. Pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum pemilihan Februari 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan 8,8% dalam simulasi semi terbuka. Sementara pada 3 tahun sebelum pemilihan presiden Juli 2014, yakni pada survei Juni 2011, dukungan pada Jokowi baru 2%.
Lalu, Mei 2022, atau sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2024, dukungan pada Ganjar sudah mencapai 22,5%, sementara dukungan pada Jokowi di Desember 2012 (sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2014) masih sekitar 12,8%.
Baca juga: Survei Poltracking Sebut Erick Thohir Ungguli AHY sebagai Cawapres Pilihan Rakyat
"Dibandingkan menjelang hari H pemilihan tahun 2014 ketika tidak ada petahana, dalam jarak waktu yang kurang lebih sama, elektabilitas Ganjar lebih baik dari Jokowi," ungkap Deni.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani menjelaskan, sekitar 2-3 tahun sebelum hari H pilpres, dalam pertanyaan terbuka (spontan) dan semi terbuka, elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Jokowi, dan terus naik bersamaan dengan mendekatnya hari H pemilihan.
Dalam pertanyaan terbuka, kata Deni, pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum pemilihan Februari 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan publik secara spontan sebesar 6,1%. Pada 3 tahun sebelum Pilpres Juli 2014, yakni pada survei Juni 2011, Jokowi sama sekali belum mendapat dukungan secara spontan atau masih 0%.
Baca juga: Survei Poltracking: Ganjar Teratas, Prabowo dan Anies Membuntuti
Pada Mei 2022, atau sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2024, sambung Deni, dukungan spontan pada Ganjar sudah mencapai 14,5%, sementara dukungan spontan pada Jokowi di Oktober 2012 (sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2014) masih sekitar 0,6%.
Menurut Deni, pola yang sama juga terlihat dalam respons atas pertanyaan semi terbuka. Pada Maret 2021 atau sekitar 3 tahun sebelum pemilihan Februari 2024, Ganjar sudah mendapatkan dukungan 8,8% dalam simulasi semi terbuka. Sementara pada 3 tahun sebelum pemilihan presiden Juli 2014, yakni pada survei Juni 2011, dukungan pada Jokowi baru 2%.
Lalu, Mei 2022, atau sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2024, dukungan pada Ganjar sudah mencapai 22,5%, sementara dukungan pada Jokowi di Desember 2012 (sekitar 2 tahun menjelang pemilihan 2014) masih sekitar 12,8%.
Baca juga: Survei Poltracking Sebut Erick Thohir Ungguli AHY sebagai Cawapres Pilihan Rakyat
"Dibandingkan menjelang hari H pemilihan tahun 2014 ketika tidak ada petahana, dalam jarak waktu yang kurang lebih sama, elektabilitas Ganjar lebih baik dari Jokowi," ungkap Deni.
tulis komentar anda