Survei Poltracking Sebut Erick Thohir Ungguli AHY sebagai Cawapres Pilihan Rakyat

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungguli Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) terkuat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pernyataan ini diungkapkan oleh hasil survei terbaru milik lembaga Poltracking Indonesia.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 16 hingga 22 Mei ini, Erick Thohir masuk ke dalam lima besar cawapres terkuat. Elektabilitas eks Presiden Inter Milan ini berada di atas AHY.

“Terdapat lima figur kuat calon wakil presiden yang selalu konsisten berada dalam lima besar elektabilitas dengan angka di atas 5%, yaitu Sandiaga Salahuddin Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Ridwan Kamil dan Puan Maharani,” ujar Hanta Yuda pada rilis Poltracking Indonesia bertajuk "Survei Nasional Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024 Periode 16-22 Mei 2022" di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6/2022).



Hanta kemudian memaparkan dalam simulasi surat suara 10 nama Cawapres 2024, angka elektabilitas dari setiap kandidat. Mulai dari Sandiaga Salahuddin Uno sebesar 15,5% dan Erick Thohir 12,4%. Sedangkan, AHY berada di bawah dengan elektabilitas sebesar 11,7%.

Kemudian disusul Ridwan Kamil dengan angka 8,1%, Puan Maharani 6,8%, Khofifah Indar Parawansa yang berada di angka 4,9%, Airlangga Hartarto di angka 4,5%. Kemudian, Andika Perkasa yang meraih 2,8%, Mahfud MD 2,2% dan Muhaimin Iskandar 0,7%.



Hanta mengatakan, survei dilakukan untuk mengukur kekuatan para figur menatap pesta demokrasi Pilpres 2024. Menurutnya, proses kandidasi atau penetapan calon akan memengaruhi peta politik ke depan. “Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur elektabilitas figur kuat dalam kandidasi Pilpres 2024,” kata Hanta.

Survei Poltracking Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden. Margin of error (MoE) +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Sampel survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir. Surveyor juga melakukan wawancara langsung kepada narasumber untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.