285 Pekerja Migran Indonesia Akan Diberangkatan ke Korsel, Begini Pesan Erick Thohir
Selasa, 07 Juni 2022 - 01:41 WIB
DEPOK - Sebanyak 285 pekerja migran Indonesia ( PMI ) diberangkatkan ke Korea Selatan. Keberangkatan PMI dilepas oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ( BP2MI ) Bennt Rhamdani di Wisma Kinasih, Tapos, Depok.
Erick mengatakan, pihaknya mendorong terbukanya kesempatan kerja di luar negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bersama BP2MI sesuai arahan Presiden untuk membuka kesempatan bekerja di luar negeri kita harus mendukung,” katanya di Depok, Senin 6 Juni 2022.
Bentuk dukungan yang diberikan berupa pendanaan dari BNI bagi calon PMI. Tujuannya agar CPMI tidak meminjam uang pada rentenir demi untuk berangkat ke luar negeri.
“Lalu juga pulang nanti mereka sudah terdaftar di data bank sehingga mereka juga bisa usaha sendiri,” katanya.
Sebagai pahlawan devisa, Erick tidak ingin PMI menjadi masyarakat kelas 2 ketika tiba di bandara Indonesia. Oleh karenanya, kata dia, pihaknya bersama BP2MI memberikan pelayanan khusus dan jalur tersendiri bagi PMI.
“Di airport kita pastikan jangan sampai masyarakat kita jadi masyarakat kelas 2, kita melayani asing luar biasa tapi masyarkatnya sendiri yang namanya para pejuang devisa tidak kita layani. Ada yang yang harus kita intervensi dan perbaiki,” tegasnya.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menuturkan, transformasi tata kelola penempatan perlindungan sudah bergerak ke arah yang lebih baik memberikan perlakuan kepada PMI sebagai pahlawan devisa. Dukungan yang diberikan BUMN sangat membantu para CPM yang akan berangkat keegara tujuan.
“Ini juga sudah dilakukan diperkuat dengan BUMN karena BP2MI tidak memiliki anggaran. Bayangkan ada pinjangan dengan bunga yang sangat rendah, PMI tidak boleh lagi menjual harta keluarga untuk kekrja keluar negeri bahkan tidak boleh lagi meminjam ke rentenir karena negara sekarang hadir,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga membuat fast track untuk menyambut PMI ketika pulang ke Tanah Air. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan negara pada PMI yang telah memberikm devisa hingga Rp169,6 triliun per tahun.
“Jadi penghormatan melalui gloryfikasi seperti ini sangat penting dan ini perlawanan serius kita kepada mereka yang memberangkatkan dengan cara tidak resmi. Rakyat diberikan pilihan dengan gambaran yang kita propagandakan glorifikasikan seperti ini akhirnya mereka akan berpikir memilih berangkat secara resmi kemudian diberlakukan dengan hormat oleh negara seperti ini jadi pilihan terbaik oleh mereka. Ini kolaborasi dengan BUMN,” pungkasnya.
Erick mengatakan, pihaknya mendorong terbukanya kesempatan kerja di luar negeri sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bersama BP2MI sesuai arahan Presiden untuk membuka kesempatan bekerja di luar negeri kita harus mendukung,” katanya di Depok, Senin 6 Juni 2022.
Bentuk dukungan yang diberikan berupa pendanaan dari BNI bagi calon PMI. Tujuannya agar CPMI tidak meminjam uang pada rentenir demi untuk berangkat ke luar negeri.
“Lalu juga pulang nanti mereka sudah terdaftar di data bank sehingga mereka juga bisa usaha sendiri,” katanya.
Sebagai pahlawan devisa, Erick tidak ingin PMI menjadi masyarakat kelas 2 ketika tiba di bandara Indonesia. Oleh karenanya, kata dia, pihaknya bersama BP2MI memberikan pelayanan khusus dan jalur tersendiri bagi PMI.
“Di airport kita pastikan jangan sampai masyarakat kita jadi masyarakat kelas 2, kita melayani asing luar biasa tapi masyarkatnya sendiri yang namanya para pejuang devisa tidak kita layani. Ada yang yang harus kita intervensi dan perbaiki,” tegasnya.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menuturkan, transformasi tata kelola penempatan perlindungan sudah bergerak ke arah yang lebih baik memberikan perlakuan kepada PMI sebagai pahlawan devisa. Dukungan yang diberikan BUMN sangat membantu para CPM yang akan berangkat keegara tujuan.
“Ini juga sudah dilakukan diperkuat dengan BUMN karena BP2MI tidak memiliki anggaran. Bayangkan ada pinjangan dengan bunga yang sangat rendah, PMI tidak boleh lagi menjual harta keluarga untuk kekrja keluar negeri bahkan tidak boleh lagi meminjam ke rentenir karena negara sekarang hadir,” tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya juga membuat fast track untuk menyambut PMI ketika pulang ke Tanah Air. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan negara pada PMI yang telah memberikm devisa hingga Rp169,6 triliun per tahun.
“Jadi penghormatan melalui gloryfikasi seperti ini sangat penting dan ini perlawanan serius kita kepada mereka yang memberangkatkan dengan cara tidak resmi. Rakyat diberikan pilihan dengan gambaran yang kita propagandakan glorifikasikan seperti ini akhirnya mereka akan berpikir memilih berangkat secara resmi kemudian diberlakukan dengan hormat oleh negara seperti ini jadi pilihan terbaik oleh mereka. Ini kolaborasi dengan BUMN,” pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda