Hari Kebangkitan Nasional, Momentum Bangun Gerakan Lawan Intoleransi, Ekstremisme, dan Terorisme
Kamis, 19 Mei 2022 - 23:06 WIB
Namun ia juga menyampaikan optimismenya dalam menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini sebagai momen bangkit untuk melawan radikalisme, intoleransi dan terorisme.
“Saya optimistis, tetapi tetap harus diimbangi dengan secara aktif mengkampanyekan budaya damai, toleransi dan keberagaman. Maka konten di media juga harus banyak menampilkan hal itu. Harus banyak ditampilkan di ruang publik,” tegas Romo Benny.
Kedua, lanjutnya, perlu dengan mendorong kebijakan negara yang selalu mengedepankan budaya toleran, persaudaraan melalui Pendidikan Pancasila sebagai penanaman karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dari sisi masyarakat bisa banyak menginisiatif gerakan seperti gotong royong, yang membangun ikatan persaudaraan sehingga terbangun relasi silaturahmi yang tidak membedakan etnis, suku, ras, agama.
“Jadi merajut ke-Indonesiaan itu lewat perjumpaan yang semakin diaktifkan,” tuturnya. Tidak hanya itu, Romo Benny juga menilai pentingnya peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Hal itu dilakukan melalui penyampaian narasi yang bukan hanya benar namun juga menyejukkan, narasi kemajemukan, beragama, serta membawa muatan nilai cinta tanah air yang merupakan sebagian dari iman.
Dengan begitu, akan terbangun energi positif dimana kekuatan masyarakat bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan. Ia berpesan kepada segenap masyarakat untuk dapat terus membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar dan penuh keberagaman serta memahami pentingnya menjaga persatuan, kesatuan dan jiwa solidaritas.
“Kita maknai kembali Hari Kebangkitan Nasional guna memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar, bangsa yang juga memiliki jiwa patriotisme dan jiwa solidiritas untuk mencapai kesejahteraan,” pungkasnya.
“Saya optimistis, tetapi tetap harus diimbangi dengan secara aktif mengkampanyekan budaya damai, toleransi dan keberagaman. Maka konten di media juga harus banyak menampilkan hal itu. Harus banyak ditampilkan di ruang publik,” tegas Romo Benny.
Kedua, lanjutnya, perlu dengan mendorong kebijakan negara yang selalu mengedepankan budaya toleran, persaudaraan melalui Pendidikan Pancasila sebagai penanaman karakter kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, dari sisi masyarakat bisa banyak menginisiatif gerakan seperti gotong royong, yang membangun ikatan persaudaraan sehingga terbangun relasi silaturahmi yang tidak membedakan etnis, suku, ras, agama.
“Jadi merajut ke-Indonesiaan itu lewat perjumpaan yang semakin diaktifkan,” tuturnya. Tidak hanya itu, Romo Benny juga menilai pentingnya peran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai ujung tombak kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Hal itu dilakukan melalui penyampaian narasi yang bukan hanya benar namun juga menyejukkan, narasi kemajemukan, beragama, serta membawa muatan nilai cinta tanah air yang merupakan sebagian dari iman.
Dengan begitu, akan terbangun energi positif dimana kekuatan masyarakat bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan. Ia berpesan kepada segenap masyarakat untuk dapat terus membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar dan penuh keberagaman serta memahami pentingnya menjaga persatuan, kesatuan dan jiwa solidaritas.
“Kita maknai kembali Hari Kebangkitan Nasional guna memahami pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan serta membangun kesadaran sebagai bangsa yang besar, bangsa yang juga memiliki jiwa patriotisme dan jiwa solidiritas untuk mencapai kesejahteraan,” pungkasnya.
(mhd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda