Muhadjir Optimistis Masuk Fase Endemi Jika 2-3 Minggu Setelah Lebaran Covid-19 Tak Naik
Kamis, 12 Mei 2022 - 09:27 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy optimistis Indonesia bisa segera masuk transisi endemi. Dia meyakini itu jika 2-3 minggu setelah Idul Fitri tidak ada kenaikan kasus Covid-19 .
“Taruhannya adalah setelah Liburan ini, kalau setelah Idul Fitri 2 minggu atau 3 Minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera masuk transisi ke endemi,” kata Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Apalagi, kata dia, sudah ada tanda-tanda Indonesia masuk transisi ke endemi. Di antaranya, kasus Covid-19 yang mulai melandai, angka kematian yang menurun, bahkan tingkat occupancy rate di rumah sakit juga menurun.
“Intinya itu pokoknya dilihat dari pertama angka kasus, kasus aktif, kemudian positif rate-nya berapa, kemudian tingkat occupancy rate rumah sakit, kemudian angka kematian ya angka kematian,” kata Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir mengatakan bahwa angka kematian akibat Covid-19 saat ini sudah berada pada ranking 14 di antara penyakit-penyakit yang ada seperti kanker, jantung koroner, hingga stroke. “Sekarang ini sudah ada tanda-tanda bahwa misalnya dilihat dari tanda-tanda kematian itu, sekarang kematian Covid-19 itu bukan yang paling tertinggi dari di antara penyakit yang ada. Bahkan dari hasil survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh Kemenko PMK itu di ranking 14,” pungkasnya.
“Taruhannya adalah setelah Liburan ini, kalau setelah Idul Fitri 2 minggu atau 3 Minggu nanti tidak ada kenaikan kasus, maka kita optimis segera masuk transisi ke endemi,” kata Muhadjir dikutip dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).
Apalagi, kata dia, sudah ada tanda-tanda Indonesia masuk transisi ke endemi. Di antaranya, kasus Covid-19 yang mulai melandai, angka kematian yang menurun, bahkan tingkat occupancy rate di rumah sakit juga menurun.
“Intinya itu pokoknya dilihat dari pertama angka kasus, kasus aktif, kemudian positif rate-nya berapa, kemudian tingkat occupancy rate rumah sakit, kemudian angka kematian ya angka kematian,” kata Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir mengatakan bahwa angka kematian akibat Covid-19 saat ini sudah berada pada ranking 14 di antara penyakit-penyakit yang ada seperti kanker, jantung koroner, hingga stroke. “Sekarang ini sudah ada tanda-tanda bahwa misalnya dilihat dari tanda-tanda kematian itu, sekarang kematian Covid-19 itu bukan yang paling tertinggi dari di antara penyakit yang ada. Bahkan dari hasil survei kecil-kecilan yang dilakukan oleh Kemenko PMK itu di ranking 14,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda