Idul Fitri, Puncak Ibadah yang Menyatukan dan Menguatkan
Minggu, 01 Mei 2022 - 08:34 WIB
Umat paham bahwa esensi lain dari Idul Fitri adalah kemauan untuk peduli. Karakter peduli, yang sejatinya sudah menjadi karakter bangsa, hendaknya kembali digelorakan pada saat datangnya Idul Fitri. Mereka yang berlebih berbagi melalui infak, sedekah, dan zakat.
Siapa pun didorong untuk menjadi pribadi yang tulus dalam berbagi. Tak harus banyak, karena nilai bukan yang utama melainkan ketulusan. Berbagi dan memberi kepada sesama yang lemah adalah wujud ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Sepanjang dua pekan terakhir, sudah puluhan juta masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman. Pemerintah pun telah berupaya memfasilitasi agar mudik tahun ini berjalan lancar, aman, dan membahagiakan.
Sebagai rutinitas tahunan di penghujung puasa Ramadhan, pemerintah tentu memiliki banyak pengalaman. Dari pengalaman itu, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang mudik Lebaran semakin membaik. Baik dari sisi infrastruktur jalan, regulasi, maupun pelayanan petugas di lapangan yang menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran.
Setelah dua tahun tak mengizinkan mudik Lebaran karena faktor pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah membolehkan masyarakat mudik dengan berbagai persyaratan karena masih adanya ancaman dari pandemi Covid-19. Pemerintah pun telah menetapkan Hari Libur Nasional Idul Fitri pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama Lebaran 2022 berlangsung selama empat hari, 29 April dan 4-6 Mei 2022.
Dengan kebijakan membolehkan mudik, pemerintah berkewajiban mengawal para pemudik agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Presiden Joko Widodo bahkan sudah mengingatkan semua jajaran pemerintah agar mengelola pelaksanaan mudik 2022 dengan tepat dan ketat, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan jajaran Kabinetnya untuk memperhatikan ketersediaan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) menjelang mudik lebaran dan Idul Fitri tahun ini.
Siapa pun didorong untuk menjadi pribadi yang tulus dalam berbagi. Tak harus banyak, karena nilai bukan yang utama melainkan ketulusan. Berbagi dan memberi kepada sesama yang lemah adalah wujud ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Sepanjang dua pekan terakhir, sudah puluhan juta masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan mudik menuju kampung halaman. Pemerintah pun telah berupaya memfasilitasi agar mudik tahun ini berjalan lancar, aman, dan membahagiakan.
Sebagai rutinitas tahunan di penghujung puasa Ramadhan, pemerintah tentu memiliki banyak pengalaman. Dari pengalaman itu, pelayanan pemerintah terhadap masyarakat yang mudik Lebaran semakin membaik. Baik dari sisi infrastruktur jalan, regulasi, maupun pelayanan petugas di lapangan yang menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan mudik Lebaran.
Setelah dua tahun tak mengizinkan mudik Lebaran karena faktor pandemi Covid-19, tahun ini pemerintah membolehkan masyarakat mudik dengan berbagai persyaratan karena masih adanya ancaman dari pandemi Covid-19. Pemerintah pun telah menetapkan Hari Libur Nasional Idul Fitri pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama Lebaran 2022 berlangsung selama empat hari, 29 April dan 4-6 Mei 2022.
Dengan kebijakan membolehkan mudik, pemerintah berkewajiban mengawal para pemudik agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Presiden Joko Widodo bahkan sudah mengingatkan semua jajaran pemerintah agar mengelola pelaksanaan mudik 2022 dengan tepat dan ketat, untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan jajaran Kabinetnya untuk memperhatikan ketersediaan pangan dan bahan bakar minyak (BBM) menjelang mudik lebaran dan Idul Fitri tahun ini.
(zik)
tulis komentar anda