Danjen Kopassus Ini Religius dan Sederhana, Hentikan Kehidupan Nakal Prajurit Korps Baret Merah
Sabtu, 30 April 2022 - 06:11 WIB
Danjen Kopassus Brigjen TNI Yogie S Memet (dua kiri). Foto/istimewa
“Saat pertemuan pertama, saya terkesan dengan ajakan beliau ataupun peringatan beliau kepada saya untuk selalu menghormati kedua orang tua,” ucap menantu Presiden Soeharto tersebut.
Memiliki perawakan tinggi dengan kumis yang selalu dicukur, kata Prabowo, sosok Yogie S Memet seperti generasi angkatan ’45 pada umumnya selalu patriotik. Dengan sorot mata yang tajam dan tegas dalam berbicara, Yogie S Memet yang pernah menjabat sebagai Wadan Kopassandha ini juga menguasai berbagai bahasa asing.
Bukan cuma religius, mantan Danyon 330 Kujang I Siliwangi yang berhasil menangkap Kahar Muzakar dalam operasi penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah kendali Pangdam Hasanuddin Kolonel Infanteri Andi Muhammad Yusuf juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana.
Yogie S Memet tidak pernah menggunakan fasilitas kedinasan yang diberikan kepadanya untuk urusan keluarga. Salah satunya penggunaan mobil dinas. Dia tidak pernah mengizinkan mobil dinas digunakan untuk kepentingan istrinya. Sikap dan tindakan inilah yang kemudian menjadi teladan bagi anak buahnya.
”Yang menarik juga kalau naik mobil dinas, beliau tidak memperkenankan istrinya untuk duduk di depan. Pada waktu itu mobil dinas Komandan Kopassandha adalah Toyota Land Cruiser kanvas. Istrinya tetap tidak diperbolehkan duduk di depan meskipun kursi depan kosong karena Pak Yogie tidak ikut. Menurut beliau, mobil dinas Komandan Kopassus bukan untuk mobil istri komandan,” kata Prabowo.
Pegang 3 Jabatan Strategis TNI Sekaligus
Saat memimpin Korps Baret Merah, anak ke 4 dari 11 bersaudara ini pernah menduduki tiga jabatan sekaligus. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf memercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua.
Uniknya, Jusuf tetap memerintahkan jabatan Danjen Kopassandha tak dilepas. Dengan demikian, Yogie pun rangkap jabatan. “Nanti pada waktunya aku beritahu (kapan berhenti dari Danjen Kopassandha),” kata Jusuf kepada Yogie, sebagaimana ditulis Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit.
“Saat pertemuan pertama, saya terkesan dengan ajakan beliau ataupun peringatan beliau kepada saya untuk selalu menghormati kedua orang tua,” ucap menantu Presiden Soeharto tersebut.
Memiliki perawakan tinggi dengan kumis yang selalu dicukur, kata Prabowo, sosok Yogie S Memet seperti generasi angkatan ’45 pada umumnya selalu patriotik. Dengan sorot mata yang tajam dan tegas dalam berbicara, Yogie S Memet yang pernah menjabat sebagai Wadan Kopassandha ini juga menguasai berbagai bahasa asing.
Bukan cuma religius, mantan Danyon 330 Kujang I Siliwangi yang berhasil menangkap Kahar Muzakar dalam operasi penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan di bawah kendali Pangdam Hasanuddin Kolonel Infanteri Andi Muhammad Yusuf juga dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana.
Yogie S Memet tidak pernah menggunakan fasilitas kedinasan yang diberikan kepadanya untuk urusan keluarga. Salah satunya penggunaan mobil dinas. Dia tidak pernah mengizinkan mobil dinas digunakan untuk kepentingan istrinya. Sikap dan tindakan inilah yang kemudian menjadi teladan bagi anak buahnya.
”Yang menarik juga kalau naik mobil dinas, beliau tidak memperkenankan istrinya untuk duduk di depan. Pada waktu itu mobil dinas Komandan Kopassandha adalah Toyota Land Cruiser kanvas. Istrinya tetap tidak diperbolehkan duduk di depan meskipun kursi depan kosong karena Pak Yogie tidak ikut. Menurut beliau, mobil dinas Komandan Kopassus bukan untuk mobil istri komandan,” kata Prabowo.
Pegang 3 Jabatan Strategis TNI Sekaligus
Saat memimpin Korps Baret Merah, anak ke 4 dari 11 bersaudara ini pernah menduduki tiga jabatan sekaligus. Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf memercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua.
Uniknya, Jusuf tetap memerintahkan jabatan Danjen Kopassandha tak dilepas. Dengan demikian, Yogie pun rangkap jabatan. “Nanti pada waktunya aku beritahu (kapan berhenti dari Danjen Kopassandha),” kata Jusuf kepada Yogie, sebagaimana ditulis Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit.
Lihat Juga :
tulis komentar anda