Dorong Salim Segaf Jadi Capres 2024, PKS Tetap Realistis
Kamis, 28 April 2022 - 08:10 WIB
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang sudah memutuskan bahwa Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri harus hadir dalam kepemimpinan nasional tapi belum sampai pada pencalonan presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, PKS realistis bahwa suaranya hanya 8%.
"Jadi penokohan masih akan tetap berjalan. Nanti di tahun 2024 ya kita lihat, jadi sampai saat ini tetap bagaimana Ketua Majelis Syura PKS hadir dalam level nasional dengan tokoh-tokoh nasional yang baik," ujar Salim keoada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (28/4/2022).
Salim menjelaskan targetnya adalah agar popularitas PKS semakin meningkat. Karena terus terang, popularitas PKS di beberapa daerah belum bisa mengungguli partai-partai lain tapi harapannya semakin meningkat.
"Jadi ke depan saya harapkan wartawan bersabar, Insya Allah masih dua tahun lebih," katanya.
Adapun dorongan kader PKS untuk dirinya maju sebagai capres, Salim mengaku realistis karena suara PKS hanya berkisar 8-9%. Karena untuk mencalonkan di Pilpres 2024, PKS tidak bisa maju sendiri.
"Suara kita hanya 8-9%, jadi kita harus realistis juga, sebab tidak mungkin PKS akan maju sendiri, pasti akan berkoalisi dengan partai lain, paling sedikit 3 partai," terangnya.
Namun demikian, kata Salim, di tengah konstelasi politik hari ini, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Sebab untuk maju di Pilpres 2024, tidak mungkin PKS maju dengan jumlah kursi 8%.
"PKS harus berkoalisi dengan partai-partai lain," ucapnya.
Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini mengatakan masih ada waktu bagi PKS untuk melakukan penjajakan dan komunikasi dengan partai lain. Faktanya, patut mengakui bahwa PKS selama ini dikenal sebagai partai dengan sistem dan manajemen yang berjalan dan bekerja tapi minim figur. Karena itu, dalam rapat Majelis Syura, PKS juga harus mendorong tokohnya untuk tampil secara nasional.
"Kita ini bicaranya masih bagaimana Ketua Majelis Syura yang diputuskan untuk menjadi tokoh nasional, yang kita berharap juga punya peran-peran besar secara nasional itu pada titik tadi mendorong penokohannya," katanya di kesempatan sama.
Namun demikian, kata Ketua Fraksi PKS DPR ini, komunikasi PKS dengan partai lain tetap berjalan. PKS membuka ruang komunikasi terhadap semua partai dan kandidat. "Tidak ada yang ditutup, kita mengatakan masih ada dua tahun, masih cukup waktu."
"Yang lain juga belum ada yang secara definitif, cuma kemauan ini-ini, semuanya masih tafsir, belum ada yang mengumumkan secara definitif. Apalagi PKS yang masih butuh banyak mitra dalam pencalonan," tandas Jazuli.
"Jadi penokohan masih akan tetap berjalan. Nanti di tahun 2024 ya kita lihat, jadi sampai saat ini tetap bagaimana Ketua Majelis Syura PKS hadir dalam level nasional dengan tokoh-tokoh nasional yang baik," ujar Salim keoada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (28/4/2022).
Baca Juga
Salim menjelaskan targetnya adalah agar popularitas PKS semakin meningkat. Karena terus terang, popularitas PKS di beberapa daerah belum bisa mengungguli partai-partai lain tapi harapannya semakin meningkat.
"Jadi ke depan saya harapkan wartawan bersabar, Insya Allah masih dua tahun lebih," katanya.
Adapun dorongan kader PKS untuk dirinya maju sebagai capres, Salim mengaku realistis karena suara PKS hanya berkisar 8-9%. Karena untuk mencalonkan di Pilpres 2024, PKS tidak bisa maju sendiri.
"Suara kita hanya 8-9%, jadi kita harus realistis juga, sebab tidak mungkin PKS akan maju sendiri, pasti akan berkoalisi dengan partai lain, paling sedikit 3 partai," terangnya.
Namun demikian, kata Salim, di tengah konstelasi politik hari ini, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan partai-partai lain. Sebab untuk maju di Pilpres 2024, tidak mungkin PKS maju dengan jumlah kursi 8%.
"PKS harus berkoalisi dengan partai-partai lain," ucapnya.
Ketua DPP PKS Jazuli Juwaini mengatakan masih ada waktu bagi PKS untuk melakukan penjajakan dan komunikasi dengan partai lain. Faktanya, patut mengakui bahwa PKS selama ini dikenal sebagai partai dengan sistem dan manajemen yang berjalan dan bekerja tapi minim figur. Karena itu, dalam rapat Majelis Syura, PKS juga harus mendorong tokohnya untuk tampil secara nasional.
"Kita ini bicaranya masih bagaimana Ketua Majelis Syura yang diputuskan untuk menjadi tokoh nasional, yang kita berharap juga punya peran-peran besar secara nasional itu pada titik tadi mendorong penokohannya," katanya di kesempatan sama.
Namun demikian, kata Ketua Fraksi PKS DPR ini, komunikasi PKS dengan partai lain tetap berjalan. PKS membuka ruang komunikasi terhadap semua partai dan kandidat. "Tidak ada yang ditutup, kita mengatakan masih ada dua tahun, masih cukup waktu."
"Yang lain juga belum ada yang secara definitif, cuma kemauan ini-ini, semuanya masih tafsir, belum ada yang mengumumkan secara definitif. Apalagi PKS yang masih butuh banyak mitra dalam pencalonan," tandas Jazuli.
(kri)
tulis komentar anda