Waspada, Ponsel Bisa Jadi Medium Penyebaran Virus Corona

Jum'at, 19 Juni 2020 - 06:59 WIB
Jangan Bermain Gawai di KRL

Sementara itu, para pengguna Commuterline yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dianjurkan tidak memainkan gawai seperti handphone dan tablet. Sebab, perangkat tersebut berpotensi tercemar oleh virus.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Junior Doctor Network, Edward Faisal, mengatakan bahwa sejumlah virus, termasuk SARS-CoV-2 atau corona jenis baru yang menempel pada gawai dapat bertahan selama lima hari. “Saat virus menempel di gawai kita bisa bertahan sampai lima hari, jangan salah,” katanya.

Menurut Edward, virus yang dapat menempel di gawai berasal dari bermacam-macam faktor. Penularan lebih banyak berasal dari tangan penggunanya yang sebelumnya tercemar. Transmisi virus ke gadget juga bisa berasal dari percikan droplet dari para pengguna KRL. Sebab, droplet ini dapat keluar ketika manusia berbicara apabila tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak. (Baca juga: Pimpinan MPR Ikut Sepakat Tunda Pembahasan RUU HIP)

Karena itu, Edward menyarankan agar para pengguna tidak menggunakan gawainya selama di dalam perjalanan menggunakan KRL. “Kalau ada orang ngomong akan bertambah lagi (potensi cemaran virusnya),” katanya.

Selain dapat mengurangi potensi cemaran, alasan lain untuk tidak menggunakan gawai saat berada di dalam KRL adalah agar keluarga di rumah tidak menjadi korban penularan virus. “Jadi, selain risiko untuk kita, juga orang yang di rumah. Jadi kalau kita sayang sama orang yang di rumah dan di sekitar kita, sebaiknya jangan keluarkan handphone,” papar Edward.

Beberapa hal lain yang wajib dilakukan bagi para pengguna KRL adalah menjaga pikiran selalu positif dalam melakukan aktivitas. Kemudian pastikan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan membawa hand sanitizer sebagai pengganti apabila tidak ada fasilitas cuci tangan.

Pengguna KRL juga disarankan tetap mengikuti aturan dari PT KAI Commuterline Indonesia dan memperbarui informasi resmi dari pemerintah tentang upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 agar dapat tetap melanjutkan aktivitas yang aman dan produktif di tengah pandemi.

Guru besar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Universitas Indonesia (UI), Ari Fahrial mengatakan bahwa penyebaran virus tidak dapat terjadi melalui perantara gawai. Namun, yang mungkin bisa terjadi adalah karena droplet dari seseorang melalui gawai yang dipegangnya. Kemudian gawai itu dipegang oleh orang lain sehingga orang itu terpapar.

“Kalaupun ada kemungkinannya karena droplet, namun itu pun sangat kecil. Misalnya saja ponsel dipegang seseorang yang tanpa menggunakan masker. Kemudian ponsel itu diletakkan di meja, lalu meja tersebut disentuh oleh orang lain. Bisa saja penularannya seperti itu walaupun kecil kemungkinannya,” ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) itu. (Lihat videonya: Polisi Tangkap Penjual Ayam Gelonggongan di Bogor, Jawa Barat)

Penularan yang juga mungkin bisa terjadi adalah dari benda yang digunakan bersama. Karena itu, dia mengingatkan untuk jangan lupa selalu memakai masker sehingga tidak terjadi droplet yang bisa saja menempel di benda yang digunakan bersama.

“Jangan sembarangan meminjamkan benda pribadi seperti ponsel karena kita harus tetap menjaga (kebersihan). Hati-hati dengan benda yang digunakan bersama-sama. Prinsipnya, benda mati tidak bisa menularkan secara langsung, kecuali droplet,” tambahnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More