6 Presiden Indonesia Sudah Memiliki Julukan, Kira-kira Jokowi Nanti Apa Ya?
Sabtu, 16 April 2022 - 12:59 WIB
Dalam sejarah Pemerintahan Indonesia, Megawati tercatat sebagai Presiden wanita pertama di Indonesia. Beliau juga sebagai pencetus berdirinya Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan menyiapkan sistem pemilihan umum (Pemilu) pertama kali dimana masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif.
Itulah alasan mengapa Megawati Soekarnoputri diberi julukan Penegak Konstitusi.
6. Bapak Perdamaian (Susilo Bambang Yudhoyono)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden ke-6 Republik Indonesia kelahiran 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. SBY sendiri mempunyai latar belakang militer, namun ia mengundurkan diri dari karir militernya setelah diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1999 oleh Gus Dur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki sebagai "Bapak Perdamaian" karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).
Itulah alasan mengapa Megawati Soekarnoputri diberi julukan Penegak Konstitusi.
6. Bapak Perdamaian (Susilo Bambang Yudhoyono)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden ke-6 Republik Indonesia kelahiran 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. SBY sendiri mempunyai latar belakang militer, namun ia mengundurkan diri dari karir militernya setelah diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1999 oleh Gus Dur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki sebagai "Bapak Perdamaian" karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).
(kri)
tulis komentar anda