6 Presiden Indonesia Sudah Memiliki Julukan, Kira-kira Jokowi Nanti Apa Ya?

Sabtu, 16 April 2022 - 12:59 WIB
loading...
6 Presiden Indonesia Sudah Memiliki Julukan, Kira-kira Jokowi Nanti Apa Ya?
Hampir 77 tahun Republik Indonesia merdeka sudah sebanyak tujuh Presiden yang memimpin. Sebanyak enam Presiden Indonesia sudah selesai menjalani masa jabatannya. Foto/@kemensetneg.ri
A A A
JAKARTA - Hampir 77 tahun Republik Indonesia merdeka sudah sebanyak tujuh Presiden yang memimpin. Sebanyak enam Presiden Indonesia sudah selesai menjalani masa jabatannya.

Masing-masing Kepala Negara tersebut memiliki pencapaian dan meninggalkan warisan yang berbeda-beda ketika memimpin Indonesia. Atas capaiannya selama memimpin Indonesia, mereka mendapat julukan.

Seperti diketahui, Joko Widodo (Jokowi) merupakan Presiden RI ke-7 yang sudah memasuki periode kedua jabatannya. Menarik untuk dicermati, Jokowi akan mendapat julukan apa saat masa tugasnya berakhir.

Berikut julukan keenam Presiden Indonesia versi Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti dikutip dari laman resmi @kemensetneg.ri:

1. Bapak Proklamator (Soekarno)

Soekarno atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Karno adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Beliau lahir di Blitar, Jawa Timur, tanggal 6 Juni 1901.

Bung Karno memiliki peranan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan sosok yang membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

2. Bapak Pembangunan (Soeharto)

Soeharto adalah Presiden ke-2 Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921.

Julukan Bapak Pembangunan yang tersemat pada Presiden Soeharto karena memfokuskan program kerjanya terhadap pembangunan ekonomi dan menciptakan landasan untuk pembangunan yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

3. Bapak Teknologi (B.J Habibie)

Bacharuddin Jusuf (B.J.) Habibie diangkat menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia. Lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. B.J. Habibie yang di masa kecilnya biasa disapa Rudy, dikenal memiliki kecerdasan luar biasa dibidang teknologi dan industri pesawat terbang.

Itulah lasan B.J Habibie disebut sebagai Bapak Teknologi. Pesawat N250 Gatotokaca merupakan pesawat buatan Inonesia pertama yang digagas B.J Habibie.

4. Bapak Pluralisme (Abdurrahman Wahid)

Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik Indonesia yang menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia. Lahir di Jombang, Jawa Timur pada 7 September 1940.

Gus Dur mendapatkan julukan Bapak Pluralisme karena beliau memberikan gagasan-gagasan universal mengenai pentingnya menghormati perbedaan sebagai bangsa yang beragam dan lantang dalam membela minoritas.

Salah satu buktinya adalah pencabutan peraturan yang melarang kegiatan adat warga Tionghoa secara terbuka seperti perayaan Imlek.

5. Ibu Penegak Konstitusi (Megawati Soekarnoputri)

Setelah Gus Dur, tongkat estafet pemerintahan Indonesia dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia. Dia lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947.

Dalam sejarah Pemerintahan Indonesia, Megawati tercatat sebagai Presiden wanita pertama di Indonesia. Beliau juga sebagai pencetus berdirinya Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) dan menyiapkan sistem pemilihan umum (Pemilu) pertama kali dimana masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif.

Itulah alasan mengapa Megawati Soekarnoputri diberi julukan Penegak Konstitusi.

6. Bapak Perdamaian (Susilo Bambang Yudhoyono)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah presiden ke-6 Republik Indonesia kelahiran 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. SBY sendiri mempunyai latar belakang militer, namun ia mengundurkan diri dari karir militernya setelah diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi tahun 1999 oleh Gus Dur.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijuluki sebagai "Bapak Perdamaian" karena pada masa jabatan beliau sebagai Presiden, Indonesia banyak berpartisipasi dalam misi perdamaian dunia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Perjanjian Perdamaian Aceh melalui Nota Kesepahaman Helsinki, membangun Pusat Perdamaian dan Keamanan atau Indonesia Peace and Security Center (IPSC).
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)