Satgas Dorong Peningkatan Pengawasan Prokes di Jawa dan Sumatera sebagai Tujuan Mudik
Rabu, 06 April 2022 - 10:03 WIB
JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mendorong daerah-daerah tujuan mudik khususnya Jawa dan Sumatera untuk meningkatkan pengawasan protokol kesehatan (prokes) untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
“Perlu diupayakan pada pengawasan di tingkat terkecil yakni desa atau kelurahan utamanya pada daerah asal dan tujuan mudik yang akan datang seperti Jawa dan Sumatera,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dikutip dari keterangan resminya, Rabu (6/4/2022).
Wiku pun menegaskan penting yang ditingkatkan kedisiplinan protokol kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut. Apalagi, saat ini masih sangat sedikit desa atau kelurahan di wilayah masing-masing provinsi di Indonesia yang telah melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya.
“Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI, dan Bali menjadi 3 tertinggi, namun cakupannya juga masih rendah hanya berkisar 20 hingga 40% dari total desa atau kelurahan di wilayahnya yang melapor,” jelas Wiku.
Bahkan, Wiku mengatakan terdapat 3 provinsi yang tidak melaporkan selama satu minggu terakhir yaitu Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah. “Untuk itu dimohon kepada seluruh gubernur perlu menjadi perhatian bahwa jumlah desa atau kelurahan yang melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya melalui sistem Satgas Covid-19 oleh Duta Perubahan Perilaku TNI Polri dan relawan harus terus ditingkatkan.”
Wiku meminta agar memantau desa atau kelurahan di wilayahnya konsolidasikan bersama bupati, wali kota, lurah dan kepala desa untuk mengaktifkan kembali Posko PPKM mikro dan seluruh unsur yang terlibat agar masing-masing desa atau kelurahan dapat melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing.
“Saya ingatkan kembali bahwa kita telah berjuang selama 2 tahun terakhir melawan pandemi Covid-19 dan saat ini kita sudah bisa kembali bangkit dan memulai kembali aktivitas seperti sedia kala,” papar Wiku.
“Tentunya kesempatan ini harus kita jaga dengan semangat gotong-royong dan rasa penuh tanggung jawab atas peran masing-masing. Bukan tidak mungkin kita bisa mempertahankan kondisi yang kondusif ini dan tidak kembali mengalami lonjakan kasus,” tegasnya.
“Perlu diupayakan pada pengawasan di tingkat terkecil yakni desa atau kelurahan utamanya pada daerah asal dan tujuan mudik yang akan datang seperti Jawa dan Sumatera,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dikutip dari keterangan resminya, Rabu (6/4/2022).
Baca Juga
Wiku pun menegaskan penting yang ditingkatkan kedisiplinan protokol kesehatan bagi masyarakat di wilayah tersebut. Apalagi, saat ini masih sangat sedikit desa atau kelurahan di wilayah masing-masing provinsi di Indonesia yang telah melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya.
“Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI, dan Bali menjadi 3 tertinggi, namun cakupannya juga masih rendah hanya berkisar 20 hingga 40% dari total desa atau kelurahan di wilayahnya yang melapor,” jelas Wiku.
Bahkan, Wiku mengatakan terdapat 3 provinsi yang tidak melaporkan selama satu minggu terakhir yaitu Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Tengah. “Untuk itu dimohon kepada seluruh gubernur perlu menjadi perhatian bahwa jumlah desa atau kelurahan yang melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya melalui sistem Satgas Covid-19 oleh Duta Perubahan Perilaku TNI Polri dan relawan harus terus ditingkatkan.”
Wiku meminta agar memantau desa atau kelurahan di wilayahnya konsolidasikan bersama bupati, wali kota, lurah dan kepala desa untuk mengaktifkan kembali Posko PPKM mikro dan seluruh unsur yang terlibat agar masing-masing desa atau kelurahan dapat melaporkan kepatuhan protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing.
“Saya ingatkan kembali bahwa kita telah berjuang selama 2 tahun terakhir melawan pandemi Covid-19 dan saat ini kita sudah bisa kembali bangkit dan memulai kembali aktivitas seperti sedia kala,” papar Wiku.
“Tentunya kesempatan ini harus kita jaga dengan semangat gotong-royong dan rasa penuh tanggung jawab atas peran masing-masing. Bukan tidak mungkin kita bisa mempertahankan kondisi yang kondusif ini dan tidak kembali mengalami lonjakan kasus,” tegasnya.
(kri)
tulis komentar anda