Jadi Favorit Milenial, Bibit Hadirkan Fitur Seru dan Bermanfaat
Minggu, 03 April 2022 - 16:06 WIB
Misalnya, bagi pasangan yang menabung bersama untuk persiapan menikah, teman-teman yang nabung bareng untuk rencana liburan ke luar kota atau luar negeri, dan orangtua yang mempersiapkan biaya pendidikan anak mereka, fitur ini bisa menjadi solusinya. Terakhir, di samping produk reksa dana konvensional, Bibit juga menghadirkan produk-produk reksa dana Syariah.
"Inovasi kami tidak berhenti sampai di sini. Kami sedang mempersiapkan fitur-fitur lainnya untuk memastikan agar setiap pengguna dapat berinvestasi di Bibit dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," jelas Angie.
Di acara Google APAC Finance Summit 2022, Angie juga menyampaikan sedikitnya dua tantangan utama yang dihadapi oleh Bibit dalam misinya mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Tantangan yang pertama adalah masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat.
Meski berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia di tahun 2019 telah mencapai 76,19%, tingkat literasi keuangannya masih berada di kisaran 38,03%.
Menyikapi hal ini, di tahun 2021 Bibit telah mengadakan lebih dari 80 sesi edukasi secara gratis kepada publik. Di tahun 2022, upaya-upaya serupa akan dilanjutkan dan digencarkan dengan cara bermitra dengan berbagai organisasi seperti lembaga pendidikan, pelaku industri di sektor jasa keuangan, media massa, komunitas profesi, komunitas hobi, dan lembaga nonprofit.
Tantangan yang kedua adalah maraknya praktik investasi bodong yang berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap produk investasi. Mengacu pada data yang disampaikan oleh Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik-praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sebagai ilustrasi, apabila uang tersebut dibagikan secara merata kepada 270 juta penduduk Indonesia, maka setiap orang akan mendapatkan sekitar Rp435 ribu.
Terkait hal ini, Bibit senantiasa mengajak dan mengingatkan masyarakat Indonesia untuk hanya berinvestasi di platform yang telah berizin dan diawasi oleh regulator di sektor jasa keuangan, misalnya OJK. Masyarakat juga diajak untuk mengambil keputusan investasi secara bijaksana dan tidak trauma terhadap investasi.
"Menghadirkan fitur-fitur yang relevan dan menarik serta menggencarkan upaya edukasi public merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan," tutup Angie.
"Inovasi kami tidak berhenti sampai di sini. Kami sedang mempersiapkan fitur-fitur lainnya untuk memastikan agar setiap pengguna dapat berinvestasi di Bibit dengan aman, nyaman, dan menyenangkan," jelas Angie.
Di acara Google APAC Finance Summit 2022, Angie juga menyampaikan sedikitnya dua tantangan utama yang dihadapi oleh Bibit dalam misinya mengajak masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Tantangan yang pertama adalah masih rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat.
Meski berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia di tahun 2019 telah mencapai 76,19%, tingkat literasi keuangannya masih berada di kisaran 38,03%.
Menyikapi hal ini, di tahun 2021 Bibit telah mengadakan lebih dari 80 sesi edukasi secara gratis kepada publik. Di tahun 2022, upaya-upaya serupa akan dilanjutkan dan digencarkan dengan cara bermitra dengan berbagai organisasi seperti lembaga pendidikan, pelaku industri di sektor jasa keuangan, media massa, komunitas profesi, komunitas hobi, dan lembaga nonprofit.
Tantangan yang kedua adalah maraknya praktik investasi bodong yang berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap produk investasi. Mengacu pada data yang disampaikan oleh Satgas Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), praktik-praktik investasi bodong telah merugikan masyarakat Indonesia hingga Rp117,4 triliun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Sebagai ilustrasi, apabila uang tersebut dibagikan secara merata kepada 270 juta penduduk Indonesia, maka setiap orang akan mendapatkan sekitar Rp435 ribu.
Terkait hal ini, Bibit senantiasa mengajak dan mengingatkan masyarakat Indonesia untuk hanya berinvestasi di platform yang telah berizin dan diawasi oleh regulator di sektor jasa keuangan, misalnya OJK. Masyarakat juga diajak untuk mengambil keputusan investasi secara bijaksana dan tidak trauma terhadap investasi.
"Menghadirkan fitur-fitur yang relevan dan menarik serta menggencarkan upaya edukasi public merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan," tutup Angie.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda