Dokter Forensik: Nyawa Handi Korban Tabrak Lari di Nagrek Selamat Jika Dibawa ke RS
Kamis, 31 Maret 2022 - 17:20 WIB
JAKARTA - Dokter forensik Muhammad Zaenuri Syamsu Hidayat menyebut nyawa Handi Saputra, korban pembunuhan Kolonel Inf Priyanto sebenarnya masih bisa tertolong jika dibawa ke rumah sakit. Saat peristiwa tabrakan, Handi hanya mengalami luka di bagian tulang kepala.
"(Kemungkinan hidup) besar ya. Karena dia retak linier saja," ujar Zaenuri saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Kolonel Priyanto di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2022).
Zaenuri mengibaratkan, seseorang yang mengalami pendarahan otak saja butuh waktu lama sebelum dinyatakan meninggal. Apalagi Handi yang hanya mengalami retak di tulang kepalanya.
"Orang pendarahan di otak saja butuh waktu lama ya untuk proses meninggal, ini hanya patah linier saja. Jadi dia kalau saja cepat dibawa RS itu bisa tertolong," tuturnya.
Seperti diberitakan, pasangan Handi Saputra dan Salsabila ditabrak Kolonel Priyanto di Jalan Nagreg, Jawa Barat pada 8 Desember 2021.
Namun, pelaku penabrakan, yaitu Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Ahmad Soleh, justru tidak membawa dua korban ke rumah sakit melainkan dibuang ke Sungai Serayu.
Warga kemudian menemukan jasad Salsabila di aliran Sungai Serayu Cilacap pada 11 Desember 2021. Pada hari yang sama jasad Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu di Banyumas.
"(Kemungkinan hidup) besar ya. Karena dia retak linier saja," ujar Zaenuri saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Kolonel Priyanto di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2022).
Zaenuri mengibaratkan, seseorang yang mengalami pendarahan otak saja butuh waktu lama sebelum dinyatakan meninggal. Apalagi Handi yang hanya mengalami retak di tulang kepalanya.
Baca Juga
"Orang pendarahan di otak saja butuh waktu lama ya untuk proses meninggal, ini hanya patah linier saja. Jadi dia kalau saja cepat dibawa RS itu bisa tertolong," tuturnya.
Seperti diberitakan, pasangan Handi Saputra dan Salsabila ditabrak Kolonel Priyanto di Jalan Nagreg, Jawa Barat pada 8 Desember 2021.
Baca Juga
Namun, pelaku penabrakan, yaitu Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu Ahmad Soleh, justru tidak membawa dua korban ke rumah sakit melainkan dibuang ke Sungai Serayu.
Warga kemudian menemukan jasad Salsabila di aliran Sungai Serayu Cilacap pada 11 Desember 2021. Pada hari yang sama jasad Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu di Banyumas.
(cip)
tulis komentar anda