Cerita Megawati Awal Mula Masuk Partai dan Alasan Masih Terus Bertahan di PDIP
Minggu, 27 Maret 2022 - 03:08 WIB
Diketahui, pada masa Orde Baru Megawati sempat dilarang menduduki kursi pemimpin partai. Larangan untuk mendukung Mega juga disampaikan dalam Kongres Luar Biasa di Surabaya pada 2 – 6 Desember 1993.
Tetapi fakta berkata lain. Peserta KLB ternyata justru sangat mendukung Megawati menjadi ketua umum PDI. Larangan pemerintah tidak digubris peserta KLB. Megawati pun dikukuhkan sebagai Ketua PDI secara de facto dari 1993 sampai dengan 1998.
Namun pemerintah tetap melantik Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI pada tahun 1996. Konflik semakin panas, dan hubungan keduanya pun merenggang.
Setelah rezim Soeharto jatuh, Megawati mengganti nama PDI dengan menambahkan Perjuangan di belakangnya. Ini dilakukan agar bisa mengikuti Pemilu 1999. Terhitung sejak 1 Februari 1999, nama baru ini dideklarasikan atau 13 hari setelah disahkan notaris Rahmat Syamsul Rizal.
Kongres pertama PDI Perjuangan dilakukan pada tahun 2000, dan menetapkan Mega sebagai ketua umumnya untuk periode 2000 – 2005. Megawati kembali ditunjuk sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan saat Kongres keempat di Bali tahun 2015 serta Kongres 2020.
Tetapi fakta berkata lain. Peserta KLB ternyata justru sangat mendukung Megawati menjadi ketua umum PDI. Larangan pemerintah tidak digubris peserta KLB. Megawati pun dikukuhkan sebagai Ketua PDI secara de facto dari 1993 sampai dengan 1998.
Namun pemerintah tetap melantik Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI pada tahun 1996. Konflik semakin panas, dan hubungan keduanya pun merenggang.
Setelah rezim Soeharto jatuh, Megawati mengganti nama PDI dengan menambahkan Perjuangan di belakangnya. Ini dilakukan agar bisa mengikuti Pemilu 1999. Terhitung sejak 1 Februari 1999, nama baru ini dideklarasikan atau 13 hari setelah disahkan notaris Rahmat Syamsul Rizal.
Kongres pertama PDI Perjuangan dilakukan pada tahun 2000, dan menetapkan Mega sebagai ketua umumnya untuk periode 2000 – 2005. Megawati kembali ditunjuk sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan saat Kongres keempat di Bali tahun 2015 serta Kongres 2020.
(thm)
tulis komentar anda